Kasih Yang Melipatgandakan, Renungan Harian, Sabtu 12 Februari 2022

11 Februari 2022, 22:16 WIB
Renungan dan Ilustrasi Berkat Tuhan /FB.Renungan dan Ilustrasi Berkat Tuhan/

VOX TIMOR - Dalam bacaan Injil hari ini (Markus 8: 1 - 10), Yesus memberi kita contoh bagaimana mengasihi satu sama lain.

Markus menceritakan bahwa banyak orang berkumpul dan mendengarkan Yesus.

Seiring berjalannya hari, Yesus tergerak oleh belas kasihan karena melihat orang banyak itu tidak punya apa-apa untuk dimakan.

Baca Juga: Pospera Malaka Minta Pemerintah Perhatikan SMK Kesehatan di Daerah Perbatasan

Mereka berada di tempat yang jauh dari rumah atau toko untuk mendapatkan makanan.

Yesus bertanya kepada para murid-Nya berapa banyak roti yang mereka miliki.

Mereka ternyata hanya punya tujuh roti dan sedikit ikan.

Yesus tahu bahwa roti dan ikan ini hanya cukup untuk memberi makan segelintir orang.

Baca Juga: Dukcapil Malaka Sampaikan Hasil Rakornas, SIAK Terpusat: Layanan Adminduk Digital dalam Genggaman

Meskipun demikian, dia mengambil roti dan ikan yang tersedia, mengucap syukur dan memberkatinya.

Yesus kemudian meminta murid-murid-Nya untuk membagikan roti dan ikan itu kepada orang banyak.

Seperti yang kita ketahui, setiap orang kemudian makan sepuasnya sampai kenyang.

Aneh, mereka tidak kekurangan makanan, bahkan memiliki sisa sampai tujuh bakul.

Baca Juga: Menko Ekon Sebut Program Kartu Prakerja Penyokong Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

Kita mungkin pernah mengalami situasi di mana kita merasa kekurangan.

Dalam situasi ini, sering kita merasa enggan untuk berbagi dengan orang lain. Kita berpikir, “Untuk diri sendiri saja kurang, apalagi jika berbagi. Pasti saya akan lebih berkekurangan.”

Kisah dalam bacaan Injil hari ini menguatkan kita bahwa ketika kita berbagi dengan didasari cinta kasih, apa yang kita bagikan akan dilipatgandakan.

Ada dua pelajaran penting yang bisa kita petik dari kisah ini.

Baca Juga: Luas Lahan 15,6 Ha Akan Disulap SNKT Menjadi Pusat Pemerintahan

Pertama, kita harus selalu bersyukur dan membawa kekurangan yang kita miliki ke hadapan Tuhan, agar Tuhan memenuhi dan melengkapi kekurangan itu.

Kedua, kendati kekurangan, kita diminta oleh Tuhan untuk selalu mau berbagi dengan tulus dengan sesama.

Motivasi berbagi bukan untuk memperoleh kelebihan, tetapi karena berbelaskasihan.

Apakah dalam hidup, anda pernah memiliki pengalaman kekurangan?

Pernahkah anda mengalami kekurangan cinta, kekurangan makanan, kehilangan waktu dan pekerjaan, atau pengalaman sakit?

Baca Juga: Menko Ekon Sebut Program Kartu Prakerja Penyokong Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

Apa tanggapan dan tindakan anda saat itu? Apakah Anda membawa kekurangan tersebut kepada Tuhan untuk dilengkapi oleh-Nya?

Ataukah Anda mencoba mengisi kekurangan itu dengan cara lain? Apakah dalam situasi tersebut, Anda masih mau berbagi dengan orang lain?

Romo Agustinus Giman, Pr

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Romo Agustinus Giman, Pr

Tags

Terkini

Terpopuler