Pospera Malaka Minta Pemerintah Perhatikan SMK Kesehatan di Daerah Perbatasan

- 11 Februari 2022, 21:14 WIB
Foto bersama: Ketua Pospera (Baju hitam), Kepala Sekolah SMK Arnoldus (Pakai kain Adat) dan guru-guru di halaman sekolah
Foto bersama: Ketua Pospera (Baju hitam), Kepala Sekolah SMK Arnoldus (Pakai kain Adat) dan guru-guru di halaman sekolah /Fecos/Vox Timor

VOX TIMOR- Ketua Pospera Malaka, Wendi Bundao bersama anggota mengunjungi SMK Arnoldus, yang letaknya diwilayah perbatasan RI - RDTL tepatnya di Desa Lakekun Utara, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

SMK Arnoldus sudah 8 tahun berada di kabupaten Malaka, berdiri sejak tahun 2013 dan baru mengantongi ijin di tahun 2021 lalu dari Pemerintah Daerah (Pemda) Malaka.

Hingga saat ini, SMK Arnoldus memiliki 45 orang siswai dan 14 tenaga pengajar atau Guru.

Sejak 8 tahun sekolah ini berdiri, para siswa dan guru hanya belajar di gedung darurat dengan beralaskan tanah, namun para guru di daerah perbatasan ini tetap semangat untuk mengajar, begitupun dengan siswa dan siswi memiliki semangat yang sama untuk belajar.

Baca Juga: Beasiswa Bersumber APBD Malaka Diduga Hanya Dinikmati Anak Pejabat Terhormat di Malaka

Dalam kunjungan hari ini, Jumat 11 Februari 2022, hasil diskusi antara Ketua Pospera Malaka Wendi Bundao bersama kepala sekolah (Kepsek) SMK Arnoldus, Yohanes Yanuarius Nahak, S.Pd, menceritakan bahwa semenjak tahun 2013 lalu, sekolah ini didirikan secara gotong royong oleh warga, dengan alasan mendasar agar mendekatkan pendidikan kepada masyarakat.

Kepsek SMK Arnoldus menerangakn, sejak berdiri, sekolah ini sudah menamatkan 6 angkatan, namun sekolah ini belum diperhatikan serius oleh pemerintah, sehingga guru dan siswa melakakukan proses belajar mengajar di gedung darurat dengan 3 ruangan kelas yang seadanya.

Baca Juga: Luas Lahan 15,6 Ha Akan Disulap SNKT Menjadi Pusat Pemerintahan

SMK Arnoldus memiliki 1 Jurusan yakni Kesehatan/Keperawatan. Untuk saat ini, kata Kepsek yang biasa disapa Yan Nahak, pihaknya masih berupaya agar bisa ada lagi penambahan jurusan untuk memenuhi minat belajar siswa. Sedangkan status lahan sendiri sudah di serahkan oleh warga kepada sekolah atau dihibakan.

Halaman:

Editor: Frederico Da Costa


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x