Cegah Stunting, Gubernur NTT Beri Makanan Tambahan ke Balita di Tagawiti Lembata

- 7 April 2022, 18:25 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat memberi makanan tambahan stunting kepada balita di desa Tagawiti Lembata
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat memberi makanan tambahan stunting kepada balita di desa Tagawiti Lembata /Vox Timor/Emanuel Bataona

Vox Timor - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laikodat menyatakan, pihaknya bersama kabupaten dan kota di wilayah itu berkomitmen menurunkan angka prevalensi stunting.

Viktor Bungtilu Laikodat mengatakan meski angka prevalensi stunting di wilayah itu cukup tinggi yaitu di atas 30 persen, sehingga menyiapkan strategi penanganan stunting secara terintegrasi.

Menurutnya, angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi.

Baca Juga: Segera Persiapkan Diri, CPNS 2022 Akan Dibuka Pada Bulan Juni?

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, masih ada 15 kabupaten di NTT yang berkategori merah dalam kasus stunting.

Penyematan status merah tersebut yakni wilayah yang prevalensi stuntingnya masih di atas 30 persen.

Baca Juga: Angin Segar Bagi Guru Non-PNS atau Honorer, Kemenag RI butuh 242.080 PPPK Guru dan Dosen

"Ada 8000 anak masih stunting. Kita harus bekerja secara baik. Terus bekerja menyelesaikan stunting. Mimpi saya tahun 2023 di NTT kita di angka 12 persen", kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laikodat dalam acara pemberian makanan tambahan pencegahan stunting di desa Tagawiti kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Kamis 7 April 2022. 

Baca Juga: PNS dan PPPK Diminta Mengubah Pola Pikir Dalam Bekerja, Begini Targetnya 

Halaman:

Editor: Emanuel Dile Bataona


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x