VOX TIMOR - Ritual menghalau hujan sering ditemukan di desa-desa saat ada pesta warga di Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita di NTT atau Malaka, bukan hal baru soal pawang hujan, bahkan ada beberapa suku (rumah adat) percayai ritual adat pawang hujan atau panggil hujan," kata warga Malaka, Maria Bete yang dimintai komentar terkait ritual pawang hujan.
Selain ritual pawang hujan, Maria juga mengakui bahwa ada juga warga yang disebut pawang buaya, alias panggil buaya.
Baca Juga: Oknum Pejabat Membantah Bersama WIL di Hotel, YP Mengaku Menemui Rekan Bisnisnya di Hotel
"Hal ini, merupakan kebiasaan yang ditinggalkan oleh para pendahulu atau nenek moyang kita," kata Maria, yang mengaku sering lakukan ritual pawang hujan di NTT ketika diminta.
Pawang hujan dan pawang buaya adalah merupakan ritual adat yang dimilik oleh beberapa suku di Malaka NTT.
Yang jelas kata dia, tidak selamanya aksi pawang hujan itu berhasil, terkadang walau sudah lakukan ritual. Akan tetapi hujan tetap turun.
Sementara Aksi Rara Istiati mendadak viral berkat aksi ritual menghalau turunnya hujan pada saat perhelatan Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit pada Minggu 20 Maret 2022.