KTT G20 di Bali Meninggalkan Luka Bagi Sejumlah Mahasiswa Asal Papua

- 18 November 2022, 10:36 WIB
Tangkapan Layar
Tangkapan Layar /Fanspage Aliansi Mahasiswa Papua/

Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bali, Herry Meaga menjelaskan kronologi aksi yang berujung bentrok tersebut.

Dijelaskan, aksi dimulai dari Pukul 09.30 Wita. Saat itu Korlap mengarahkan massa aksi untuk menuju ke titik aksi.

"Sehingga massa aksi keluar dan berdiri berjejeran di pinggir jalan serta memegang poster/ tuntutan," kata Herry, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Akan tetapi, jelas Herry Meaga, sebelum mereka ke titik aksi di Konsultan Amerika, massa aksi langsung dihadang oleh gabungan dari pihak ormas reaksioner, pecalang dan aparat desa dalam jumlah banyak.

"Kemudian membungkam dan merepresi massa aksi serta meneriaki dengan kata-kata rasial," kata Herry Meaga.

Baca Juga: Jokowi Resmi Tutup KTT G20 2022 di Bali, Mendadak Serangan Rudal Nyarar ke Polandia

Lebih lanjut, Herry menjelaskan, sekitar Pukul 10.00 Wita, massa aksi dihadang dan dilempari dengan batu, kayu, botol dan ada beberapa ormas yang menggunakan ketapel China.

Karena kelompok penghadang lebih banyak, Herry Meaga menyatakan massa aksi tidak bisa membendung.

"Karena jumlah ormas semakin banyak dan terus mendorong serta memukul mundur kawan-kawan sehingga kawan korlap mengambil komando untuk mengarahkan kawan-kawan kembali masuk ke dalam Asrama," tuturnya. 

Karena situasi aksi semakin tidak kondusif, menurut Herry, pada Pukul 11.00 Wita korlap mengarahkan massa aksi, dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x