SNKT Diisukan Tidak Harmonis, Pengamat Politik Bilang Bisa Berdampak Pada Pilkada 2024

- 3 Juli 2022, 12:04 WIB
Pengamat Politik sekaligus Akademisi Sosiologi Universitas Nusa Cendana ( Undana ) Kupang
Pengamat Politik sekaligus Akademisi Sosiologi Universitas Nusa Cendana ( Undana ) Kupang /Dr. Lazarus Jehamat/dok.pribadi

VOX TIMOR - Kabar soal pecah kongsi antara Bupati Malaka, Simon Nahak dan Wakilnya Kim Taolin kembali santer beredar akhir-akhir ini.

Keduanya disebut-sebut mulai tak akur karena berbagai persoalan.

Padahal Kepemimpinan pasangan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Malaka, Simon Nahak dan Kim Taolin baru berjalan satu tahun lebih sejak dilantik pada April 2021 lalu.

Baca Juga: Tenaga Honorer Siap-siap! CPNS 2022 Dengan Kuota 1 Juta Dibuka, Ini Syarat dan Data Formasinya

Pasangan ini tampak kompak semenjak tampil berkampanye hingga meraih kemenangan mengalakan Stef Bria Seran – Wande Taolin ( paket SBS – WT )  pada pilkada 9 Desember 2020.

Menurut Pengamat Politik sekaligus Akademisi Sosiologi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, melihat isu soal pecah kongsi antara Bupati dan Wakil Bupati Malaka sebagai dinamika.

” Bagi saya, perbedaan pendapat dan pandangan terkait kebijakan sejatinya hasil dari koordinasi kedua pihak. Artinya, bupati sejatinya berkoordinasi dengan wakil dan sebaliknya,”tulis Dr. Lazarus Jehamat, Sabtu 02 Juli 2022 sebagaimana dikutip Vox Timor dari timorberita.com.

Baca Juga: Jokowi dan Ibu Iriana Takziah ke Kediaman Almarhum Tjahjo Kumolo

Menurut Pengamat sekaligus Akademisi Sosiologi Universitas Nusa Cendana, jika dinamika ini terus dibiarkan berkepanjangan, bisa berdampak pada kontestasi politik pilkada 2024. Ini yang ditakutkan.

“Kalau itu tidak dilakukan komunikasi secara internal masyarakat membacanya pecah kongsilah, tidak sejalan lah dan lain-lain. Artinya, kita takut menjadi isu liar yang mudah digoreng oleh satu dua orang untuk kepentingan tertentu atau sekelompok orang,” jelas Dosen Sosiologi Undana Kupang, yang dikutip Vox Timor.

Baca Juga: Video Viral; Warga Gotong Peti Jenazah Sebrangi Sungai di Manggarai Timur

Menurut dia, kepentingan masyarakat Malaka harus ditempatkan di atas kepentingan dua pemimpin ini yang saat ini tengah memimpin masyarakat Malaka.

“Kalau saya mau menelisik dari visi dan misi, Bupati dan Wakil Bupati harus duduk bersama, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka baik-baik saja. Tunjukan ke publik bahwa Bupati dan Wakil Bupati tidak sedang berkonflik,” harap Dosen Sosiologi Undana Kupang itu.***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah