Sultan Hamengku Buwono Mulai Buka Suara, Terkait Tawuran Anak NTT di Yogyakarta

- 5 Juli 2022, 18:34 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan varian virus Covid-19 B.1.617.2 atau varian Delta telah memasuki provinsi Yogyakarta.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan varian virus Covid-19 B.1.617.2 atau varian Delta telah memasuki provinsi Yogyakarta. /Instagram.com/@humasjogja

VOX TIMOR - Kondisi Yogyakarta yang mencekam akibat tawuran melibatkan anak NTT di Babarsari. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) angkat bicara.

Sultan Hamengkubuwono tidak terima kawasan Babarsari, Jogja, rusuh karena tindakan sekelompok oknum yang berseteru. Sebab, tindakan tersebut sudah mencoreng nama baik daerah.

Tawuran yang terjadi pada Senin, 4 Juli 2022 membuat kawasan Babarsari, Yoyakarta menjelma bagaikan Gotham City.

Baca Juga: Kabar Gembira Untuk Masyarakat Wesuma dan Lo'odik, Penjabat Kades Litamali: Target Bulan Ini Listrik Menyala

Hingga saat ini upaya damai terkait tawuran di Babarsari yang melibatkan anak NTT menjadi perhatian banyak pihak.

Sultan HB X bersedia terjun langsung mendamaikan pihak yang bertikai yang melibatkan anak NTT.

Sultan HB X memberikan sinyal kesiapannya untuk terjun langsung mendamaikan tawuran warga di wilayah Babarsari, Sleman.

Baca Juga: Apa Benar Kuota Rekrutmen CPNS 2022 Paling Sedikit ? Berikut Update Terbarunya

Hal itu dilakukan jika aparat maupun pejabat terkait belum mampu menyelesaikan persoalan tersebut.

“Silahkan saja bagi saya tidak ada masalah, nanti kalau memang tidak bisa, ya saya nerjuni [terjun langsung] enggak masalah,” katanya sebagaimana dilansir Harianjogja.com, Selasa, 4 Juli 2022.

Baca Juga: Tito Karnavian Jadi MenPAN RB Ad Interim Selama 12 Hari, Siapa Cocok Gantikan Tjahjo Kumolo?

Akan tetapi Sultan HB X menggarisbawahi upaya damai itu harus tetap diikuti dengan penindakan bagi pelanggar hukum dalam kasus tawuran di Babarsari Yogyakarta tersebut.

“Tetapi tidak hanya menjembatani tetapi tindak pelanggar hukum, itu aja,” ucapnya.

Sultan HB X menyesalkan terjadinya kerusuhan di Babarsari. Seharusnya tindakan kekerasan itu tidak perlu terjadi. Ia menegaskan sekitar tiga tahun silam dirinya pernah melakukan dialog dengan pihak-pihak yang bertikai.

Baca Juga: Bacaan Injil Selasa 5 Juli 2022 Hari Minggu Biasa XIV, Renungan; Jabatan dan Wewenang Selalu Bersifat

“Kalau saya ya, kenapa harus terjadi kekerasan dalam arti kekerasan itu fisik, ya dua tiga tahun yang lalu saya pernah berdialog dengan mereka,” katanya.

Dalam dialog tersebut Sultan HB X sudah pernah meminta agar tidak melakukan kekerasan fisik.

Dia menyebut bentrokan yang terjadi di Babarsari berpotensi mencoreng citra Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dan Kota Budaya.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Lumat Brunei 7 Gol, Shin: Masih Perlu Berbenah

“Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Perkara bicara keras ya kebiasaan bicara keras enggak apa-apa itu kan volume radio aja, gedekke cilikke. Tetapi pengertiannya jangan kekerasan itu fisik,” ujarnya.

Upaya perdamaian tawuran yang melibatkan berbagai pihak untuk menjaga situasi Yogyakarta yang aman sehnigga sudah pernah dilakukan dengan melibatkan Pemkab Sleman.

“Karena kami sudah beberapa kali memfasilitasi mereka tidak hanya Kabupaten Sleman tetapi saya sendiri sudah pernah terjun langsung ke mereka. Baik [warga] NTT, Papua, mereka pernah bertemu dengan saya,” ucap Sultan HB X.

Baca Juga: Kick Off Liga 1 2022-2023 Akan Dimulai 23 Juli, Begini Komentar PSSI dan PT LIB

Kelompok ini sebelumnya sempat mendatangi Mapolda DIJ. Dalam video yang beredar terdengar mempertanyakan proses penyelidikan kasus Glow Karaoke. Setelahnya berjalan menyusuri Ringroad Utara menuju Seturan dan Babarsari.***

 

 

 

 

Editor: Anang Fauzi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah