Baca Juga: Penjabat Bupati Lembata Diberi Parang dan Tombak, Simbol Kekuatan Laki-Laki Lamaholot
“Indonesia menyusun strategi pendanaan dan asuransi bencana dengan membentuk dana bersama atau pooling fund serta penggunaan dan pembangunan di tingkat desa melalui Dana Desa untuk mendukung upaya mitigasi dan kesiapsiagaan,” ujarnya.
Ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Penjabat Bupati Lembata Diberi Parang dan Tombak, Simbol Kekuatan Laki-Laki Lamaholot
Presiden menekankan, selain mitigasi infrastruktur fisik seperti dam, pemecah ombak, waduk, dan tanggul, infrastruktur hijau seperti hutan mangrove, cemara udang di pantai dan vetiver untuk antilongsor serta pembangunan ruang terbuka hijau harus menjadi bagian dari prioritas pembangunan infrastruktur.
“Perlindungan kepada masyarakat kelompok rentan yang bertempat tinggal di wilayah berisiko tinggi harus mendapatkan perhatian serius,” Presiden menambahkan.
Baca Juga: Prestasi dan Tetesan Air Mata Bahagia dari Peraih Medali Emas Asal Indonesia
Keempat, komitmen bersama untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal.
Presiden menilai, Kerangka Kerja Sendai, Kesepakatan Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs merupakan persetujuan internasional yang penting dalam upaya pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim.
Baca Juga: Menjadi Wakil dan Bupati Lembata, Bupati Thomas Ola Langoday Figur Pemimpin Humanis