Presiden Jokowi Komitmen Kurangi 70 persen Sampah plastik di Laut pada Tahun 2025

- 13 Februari 2022, 12:16 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /BPMI Setpres/Lukas)/

 

VOX TIMOR - Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, lingkungan laut yang sehat adalah kunci keberlanjutan pembangunan Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia bangga menjadi salah satu negara di garda terdepan dunia dalam hal perlindungan laut.

Baca Juga: Mahasiswa KBPM Unkris Kupang, Melakukan Survei Ketahanan Keluarga di Dusun Terpencil di Malaka

Kepala Negara juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025.

 Untuk mencapai target tersebut, pemerintah terus menjalankan berbagai upaya, mulai dari rencana aksi penanganan sampah plastik laut hingga pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah yang mengonversi 1.000 ton sampah per hari menjadi 10 megawatt listrik.

Baca Juga: Fakta Tentang Buah Nanas Bagi Wanita

“Kami juga memiliki komitmen mencapai target kawasan konservasi perairan laut seluas 32,5 juta hektare pada tahun 2030", ujar Presiden dalam pidatonya pada One Ocean Summit 2022, yang dikutip VOX TIMOR dari  kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Jumat 11 Februari 2022.

Menurut Jokowi, sampai dengan tahun 2021, pemerintah telah berhasil mencapai seluas 28,1 juta hektare atau 86,5 persen. 

"Kami optimistis, komitmen kami di tahun 2030 bisa terpenuhi,” ujarnya.

Baca Juga: Data Kemenkes Periode 21 Januari-8 Februari 2022, 487 Pasien Covid-19 yang Meninggal, 66 Persen Belum Divaksin

“Ekosistem mangrove juga menjadi perhatian kami. Kami menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare hingga tahun 2024," kata presiden Jokowi.

Pemerintah yakin semua upaya ini tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut dan pembangunan berkelanjutan, namun juga pada perubahan iklim.

Pada COP26 tahun yang lalu, bersama negara-negara Archipelagic and Island States Forum, Indonesia menyerukan pentingnya keterkaitan antara laut dan perubahan iklim.

“Indonesia yakin dengan dukungan internasional, negara-negara kepulauan dan negara-negara pulau kecil, dapat menjadi bagian dari solusi,” tandasnya.

Baca Juga: Berikut 6 Zodiak Paling Nggak Peka dengan Perasaan Orang Lain

Presiden meyakini pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan dalam dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.

“Kami telah mengambil langkah terobosan, antara lain kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi, serta pengembangan kampung perikanan budi daya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi,” paparnya.

Tak hanya itu, lanjut Presiden, di tingkat global Indonesia juga terus mendukung pengarusutamaan isu kelautan.

Baca Juga: Ikatan Cinta Sabtu 12 Februari 2022: Kenapa Nino Tak Percaya Jika Keisya Merupakan Darah Dagingnya

“Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan penanganan sampah laut. Indonesia siap bermitra dengan semua pihak, bagi terwujudnya ekosistem laut yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

Editor: Bojes Seran

Sumber: Setkab.go.id YouTube Sekretariat Kabinet


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah