Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo Viral di Medsos, Berikut Penjelasannya

24 Maret 2023, 13:12 WIB
Klarifikasi soal penutupan patung Bunda Maria di Lendah, Kulonprogo Kapolres Kulonprogo. /Twitter.com/@yusuf_dumdum/

VOX TIMOR -  Terungkap sosok yang berinisiatif menutup patung Bunda Maria di sebuah rumah doa Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggunakan terpal.

Perihal patung Bunda Maria di Kulon Progo yang ditutup terpal ini viral di media sosial.

Awalnya, narasi yang beredar mengatakan patung Bunda Maria sengaja ditutup karena adan oknum merasa keberatan dengan keberadaan patung tersebut.

Baca Juga: Gugatan Tersangka Kasus Korupsi Bawang Merah Ditolak, Berikut Daftar Nama ASN Terlibat Kasus

Namun, Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini, membantahnya.

Fajarini mengatakan penutupan patung Bunda Maria adalah inisiatif langsung dari pemilik rumah doa, Yakobus Sugiharto.

Yakobus Sugiharto, kata Fajarini, memerintahkan adik kandungnya, Sutarno, untuk menutup patung Bunda Maria.

"Inisiatif dari pemilik rumah doa, dan yang melakukan penutupan adalah dari keluarga."

Baca Juga: Pemkab Taliabu Maluku Utara Gelar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah Tahun 2023

"Dalam hal ini, adik kandung pemilik rumah doa, Sutarno," terang Fajarini saat melakukan konferensi pers di Polres Kulon Progo, Jumat 24 Maret 2023, dikutip dari Tribratanews.

Yakobus Sugiharto adalah pemilik rumah doa Sasana Adhi Rasa, yang patung Bunda Marianya ditutup menggunakan terpal.

Sugiharto mendirikan rumah doa di kawasan Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, yang baru selesai dibangun pada Desember 2022.

Saat ini, Sugiharto diketahui berdomisili di Jakarta.

Ia dikenal sebagai pengusaha besar alat rumah sakit dan ambulans.

Baca Juga: Bupati Aliong Mus Melantik 57 Pejabat Desa se Taliabu di Maluku Utara

Istri Yakobus Sugiharto, Maria Siti Khotijah, telah meninggal dan dimakamkan di rumah doa yang didirikannya.

Di rumah doa itu, Sugiharto sengaja membuat cungkup makam.

Selain untuk sang istri, Sugiharto juga berencana akan dimakamkan di rumah doa tersebut jika sudah meninggal.

“Harapan pemilik sini besok dimakamkan juga di sini,” terang penjaga rumah doa, Wagino, Kamis.

Baca Juga: Gugatan Tersangka Kasus Korupsi Bawang Merah Ditolak, Berikut Daftar Nama ASN Terlibat Kasus

Berikut sejumlah fakta penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo yang viral di media sosial berdasarkan berbagai sumber.

1. Diklaim tidak ada intimidasi

Dalam narasi yang beredar, disebutkan ada ormas yang merasa keberadaan patung Bunda Maria di rumah doa itu mengganggu.

Namun, Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini menjelaskan, narasi tersebut merupakan kesalahpahaman.

Baca Juga: Bupati Aliong Mus Hadiri Peresmian Mako Polres Taliabu Maluku Utara

Sebelumnya memang ada orang yang mengaku sebagai bagian sebuah ormas yang datang, tapi hanya untuk menyampaikan masukan warga saja.

Dia berjanji, jika ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketentraman khususnya wilayah Kulon Progo akan, segera ditindak.

2. Perintah dari pemilik rumah

Fajarini mengatakan, penutupan patung Bunda Maria adalah perintah langsung dari pemilik rumah.

Penutupan dilakukan karena rumah doa yang baru dibangun Desember 2022 masih dalam proses penyelesaian serta dalam tahap mengurus perizinan. 

"Oleh karena itu, dari pemilik yang kebetulan berdomisili di Jakarta menyampaikan kepada adik kandungnya, di rumah doa terdapat patung Bunda Maria untuk sementara ditutup dengan menggunakan terpal," terang Fajarini.

Baca Juga: Bupati Aliong Mus Kukuhkan Duta Percepatan Penurunan Stunting Sgo Ngka Taliabu Maluku Utara


Pengelola Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yacobus, Sutarno mengatakan, penutupan patung Bunda Maria itu memang inisiatif kakaknya, Sugiharto.

“Dia membangun di situ belum selesai, masih menyelesaikan administrasi maka ditutup dulu jangka waktu 1 bulan untuk menyelesaikan nanti segala sesuatunya," ucapnya.

Sutarno menekankan bahwa penutupan ini bukan karena desakan dari kelompok tertentu seperti yang viral di sosial media.

Baca Juga: Bupati Aliong Mus Hadiri Peresmian Mako Polres Taliabu Maluku Utara

Menurutnya, langkah penutupan patung adalah bagian dari upaya menuntaskan proses pembangunan dan administrasi rumah doa.

3. Jangan terprovokasi

Pasca kejadian tersebut, Kapolres Kulon Progo mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi pemberitaan yang telah beredar. 

"Kami imbau kepada warga masyarakat yang telah mengetahui viralnya pemberitaan ini kami mohon tidak terprovokasi. Jaga toleransi, moderasi beragama khususnya di Kulon Progo yang selama ini sudah cukup baik agar tidak terprovokasi dengan pemberitaan viral ini," pungkas Fajarini.***

 



 





 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Tags

Terkini

Terpopuler