VOX TIMOR - Dalam upaya penanganan banjir di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanti laporan.
Diketahui, Pemerintah Pusat melalui BNPB akan membantu Malaka, untuk normalisasi Sungai dan membangun Bronjong yang sebelumnya menjadi salah satu penyebab banjir.
Perhatian pemerintah pusat itu, terkait banjir luapan Sungai Wemean, Dusun Lotasi, Desa Halibasar, Kecamatan Malaka Barat pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Simak Perubahan Jadwal Seleksi Calon Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2022
Selain itu, terkait penahan atau bronjong Sungai Mota Delek di Desa Lamea.
Abdul Kodir, yang merupakan Tim dari BNPB menjelaskan, pihaknya mendapat tugas dari Deputi BNPB RI.
" Kami diperintakan untuk mengecek kondisi lapangan di Kabupaten Malaka dan identifikasi persoalan serta pola penanganan dan bantuan periotritas, sambil menunggu laoran lengkap dari Pemkab Malaka," kata Abdul Kodir, saat bersama Bupati Malaka dan rombongan melakukan peninjauan di Sungai Mota Delek dan Sungai Wemean. Rabu, 6 Juli 2022.
Baca Juga: Puncak HUT 76 SPS Digelar di Riau, Pikiran Rakyat Meraih Penghargaan Media Brands Awards 2022
Dikatakannya, BNPB tentunya akan membantu Pemerintah Kabupaten Malaka untuk perbaikan sejumlah sungai yang mengakibatkan terjadi banjir di daerah tersebut.
“Kami menunggu dokumen pelaporan dari Pemkab Malaka, guna dilakukan verifikasi. Usulan dari Pemkab Malaka, tentunya akan menjadi perioritas guna mendapat perhatikan dari BNPB Pusat,” jelas Abdul Kodir, tim dari BNPB yang dikirim untuk melihat langsung kondisi banjir di Kabupaten Malaka itu.
Asal tahu saja, pada tahun 2017, normalisasi sungai Wemean di Dusun lotasi, Desa Halibasar, Kecamatan Malaka Barat sudah dilakukan.
Baca Juga: Simak Surat Edaran Terbaru Seleksi PPPK 2022 Untuk Guru Lulus Passing Grade Tahun 2021
Akan tetapi menurut masyarakat setempat, normalisasi sungai Wemean berjalan dengan baik sampai pada daerah hilir.
Parahnya lagi, pada tahun 2017 kegiatan normalisasi yang telah selesai dikerjakan, tanpa dilakukan pengerjaan bronjong pada sungai Wemean di Dusun lotasi, Desa Halibasar itu.***