Waspada Hepatitis 'Misterius', Kemenkes Ungkap Gejalanya

5 Mei 2022, 01:24 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual. /YouTube Kemenkes RI/PMJ News

VOX TIMOR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai penyakit hepatitis 'misterius' yang baru-baru ini menyebabkan tiga anak di Jakarta meninggal dunia.

 "Dalam dua pekan terakhir ini kami meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan hepatitis akut ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)," kata Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu 4 Mei 2022.

Menurut WHO, kata Nadia, laporan tersebut datang dari negara di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Baca Juga: WHO Tetapkan KLB Hepatitis Akut pada Anak, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ia menegaskan kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.

Baca Juga: 2 Hari Setelah Lebaran, Kemnaker Selesaikan 1.708 Laporan Pembayaran THR

"Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat," katanya.

Baca Juga: Kalah di Leg Pertama, Real Madrid bakal Tampil Agresif Hadapi Manchester City

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Baca Juga: LOGIN prakerja.go.id untuk Cek Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 27

Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. 

Baca Juga: 13 Warga Binaan Lapas Lembata Dapat Remisi Khusus Idulfitri 2022

Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

Baca Juga: Kapan BSU 2022 Cair? Berikut Informasi Terbaru dari Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan

“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: KUR Pertanian Makin Diminati Petani, per Mei 2022 Tembus Rp39,337 Triliun

Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran, kata Nadia, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Baca Juga: Villarreal Disingkirkan Liverpool, Raul Albiol Sebut Malam Menyedihkan

Sejak informasi itu dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, kata dia, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Baca Juga: Anggota DPR RI Julie Laiskodat Dukung Kelompok Milenial Produksi Migor di Desa Wewit Adonara

WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Baca Juga: Ralf Rangnick Sebut Manchester United Perlu Datangkan Pemain Berkualitas Tinggi

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal.

Baca Juga: Mohamed Salah Ingin Liverpool Lawan Real Madrid di Final Liga Champions

Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal atau nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah. Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Baca Juga: Zodiak Harian Rabu 4 Mei 2022: Libra Jangan Khawatir dan Scorpio Sisihkan Waktu untuk Membaca.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.***

Editor: Emanuel Dile Bataona

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler