VOX TIMOR - Kabar yang kurang mengenakan datang dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Orang nomor 1 Jateng itu dikabarkan mengalami kecelakaan hingga harus dilarikan Ke Rumah Sakit.
Kejadian kecelakaan yang menimpa Ganjar Pranowo ini terjadi pada Minggu 6 Februari 2022, pagi.
Usai mendapat perawatan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terlihat tetap semangat, walau menunjukan kondisi terbarunya usai mengalami kecelakaan kecil, melalui unggahan akun instagram resminya pada Senin 7 Februari 2022 pukul 07.37 WIB.
Baca Juga: Ternyata 6 Zodiak Ini Dilimpahi Keberuntungan di 8 Februari 2022
Dalam video tersebut, Ganjar Pranowo memperlihatkan tangan kanannya yang dibalut perban.
“Buat temen-temen saya lagi bersama Ibu Direktur Rumah Sakit Kariadi dan tim medis, saya kemarin dirawat tidak apa-apa kok, cuman ditaleni (ditali) ini,” canda Ganjar Pranowo,
Ganjar Pranowo mengaku, tangannya sudah membaik dan bisa melanjutkan pekerjaan seperti biasa.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat karena telah didoakan kesembuhannya.
Baca Juga: Program Jaksa Masuk Sekolah, Ajak Siswa SMAN 2 Nubatukan Melek Hukum
“Ini kemarin sehari ditangani, hari ini langsung diajak kerja sama beliau (sambil menunjuk Direktur RS Kariadi) untuk menengok persiapan kamar-kamar. Untuk antisipasilah, penularan Omicron ini. Saya terima kasih ya doanya, wah luar biasa, jadi terharu saya,” Ujar Ganjar.
Ia mengaku terharu atas doa rekan-rekan karena ada dua ribuan pesan Whatsapp yang masuk ke ponselnya yang belum sempat dibaca dan dibalas.
Diakui Ganjar Pranowo, dirinya agak kesulitan ketika akan mengangkat kedua tangannya ketika menyampaikan ucapan terima kasih tersebut.
“Maaf ya, tangannya belum bisa lurus,” selorohnya sambil melambaikan tangan kiri ke arah kamera.
Baca Juga: Bulan Maret 2022, Peletakan Batu Pertama Gedung Kantor Bupati Malaka
Sebelumnya, Ganjar mengalami kejadian buruk saat gowes pada hari minggu 6 Februari 2022 kemarin.
Tulang hasta di tangan kanannya cedera akibat terjatuh dari sepeda karena bersenggolan dengan teman sesama pesepada, di Jalan Kokrosono.
Saat itu, ia berencana memantau titik-titik yang berpotensi terjadi kerumunan di sekitar kota Semarang untuk melakukan sosialisasi Omicron yang makin meninggi.***