Mumbai:
Pemimpin kebijakan iklim Asia Selatan Ketika Perdana Menteri India Narendra Modi berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2070 di konfrensi iklim COP26, hal itu dipandang sebagai langkah yang menjanjikan dari penghasil emisi CO2 terbesar ketiga dunia itu.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Borong Makin Pedas, Pedagang Menduga Faktor Cuaca
Namun, Mumbai sebagai kota terpadat di negara itu dengan lebih dari 20 juta penduduk, ingin target yang lebih ambisius dan berjanji akan mencapai emisi karbon nol-bersih pada 2050, 20 tahun lebih cepat.
Baca Juga: Polri bersama PBNU dan Kemenag Laksanakan Program Satu Juta Vaksin Booster
Rencana aksi iklim pertama kota ini diresmikan pada Maret lalu dan dibuat dengan kerja sama dengan lembaga nirlaba Amerika Serikat, World Resources Institute (WRI), dan aksi iklim perkotaan global C40 Cities. Sektor energi bertanggung jawab atas 72% dari total emisi di Mumbai, dengan jaringan energi yang hampir seluruhnya ditenagai oleh batu bara.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Jumat, 22 April 2022: 25 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem Hujan Lebat
Dengan meningkatkan sumber energi tenaga surya, Mumbai sekarang ingin mencapai target 50% energi terbarukan pada tahun 2050.
Mumbai juga akan fokus pada efisiensi energi di gedung-gedung yang menghasilkan sebagian besar emisi energi. Fokus utama lainnya adalah transportasi.
Baca Juga: Barcelona Tetap Kokoh di Urutan Kedua Klasemen LaLiga, Usai Taklukan Real Sociedad