Pelecehan Seksual, Salah Pakaian Korban atau Otak Pelaku?

- 10 November 2021, 22:38 WIB
Foto Ilustrasi
Foto Ilustrasi /Netray.id/

Beberapa orang berpendapat bahwa kejahatan seksual yang dilakukan oleh pelaku terjadi karena terangsangnya nafsu ketika melihat bagian tubuh seorang perempuan yang terbuka atau sengaja diperlihatkan. Banyak masyarakat yang kontra akan hal ini. 

Mereka yang kontra berpendapat bahwa, cara berpakaian merupakan salah satu kebebasan yang dimiliki oleh setiap individu. Selain itu mereka mengaitkan dengan banyaknya kasus pelecehan seksual yang terjadi terhadap korban dengan pakaian sopan atau tertutup.

Mereka berpandangan bahwa tidak ada yang salah dengan cara berpakaian. Hal ini berkaitan dengan pemikiran kotor dari pelaku pelecehan tersebut.

Baca Juga: Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Gelar FGD Bersama Pemda Malaka - Perbatasan RDTL

Seperti halnya apa yang dialami oleh seorang remaja perempuan di salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ia bercerita mengenai tindak pelecehan seksual yang pernah dialaminya. 

Peristiwa tersebut bermula ketika Ia pulang dari sekolahnya di salah satu sekolah menengah swasta Islam di daerah tersebut. Ketika turun dari angkutan umum, Ia mengaku dihampiri oleh seorang pemuda yang berniat menanyakan alamat. Tanpa rasa curiga, Ia pun menjelaskan arah menuju ke alamat tersebut. 

Namun, selanjutnya pemuda tersebut kembali menanyakan alamat yang berlawanan arahnya dari alamat pertama. Dari sini remaja tersebut sudah merasa ada yang tidak beres. Namun, Ia tetap berusaha membantu menjawab pertanyaan pemuda tadi. 

Baca Juga: Kabid Kebersihan Dinas PUPR Malaka Kekurangan Tenaga Kebersihan Kota dan Mengangkut Sampah

Kemudian setelah bertanya, pemuda tersebut lantas melakukan hal yang tidak senonoh kepada remaja perempuan itu. Remaja perempuan ini mengaku bahwa pemuda itu sempat memegang dadanya sebelum pergi dari tempat kejadian. 

Hal tersebut membuat remaja perempuan itu mengalami trauma dengan lelaki, bahkan dengan ayah dan saudaranya sendiri. Padahal remaja perempuan tadi mengenakan seragam tertutup lengkap dengan jilbab yang menggambarkan seragam dari sekolah swasta Islam pada umumnya di Indonesia. Hal ini sangat mendukung opini dari pihak yang kontra terhadap pendapat bahwa pakaian merupakan salah satu faktor yang mendasari terjadinya pelecehan seksual.

Halaman:

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: qureta.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah