Polri Sulit Temukan Benang Merah? Komnas HAM: Mungkin Penembak Brigadir 3 Orang Pelaku

- 4 September 2022, 11:04 WIB
Potret Ferdy Sambo tersenyum saat rekontruksi berlangsung
Potret Ferdy Sambo tersenyum saat rekontruksi berlangsung /Tangkapan Layar Youtube HIburan Populer/

VOX TIMOR - Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo dan rumah pribadinya di Magelang sudah berhasil, pada 30 Agustus 2022 lalu.

Meski begitu, penyidik Bareskrim Polri mengakui, masih belum mendapatkan benang merahnya.

Padahal, pihak penyidik menghadirkan lima tersangka yakni Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. 

Baca Juga: Update Harga BBM 4 September 2022: Pertalite, Pertamax, Solar Resmi Naik, Siap-siap Inflasi!

Sayangnya, meski puluhan reka adegan telah diperagakan, Polri masih belum bisa menemukan benang merah dari kasus pembunuhan Brigadir J itu.

Adegan Bharada E dan Ferdy Sambo

"Jangan bicara benang merah adanya benang hitam," kata Brigjen Andi Rian di kawasan Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa 30 Agutus 2022 lalu.

Melansir TV Polri, Rekonstruksi kasus kematian Brigadir J, para tersangka melangsungkan 74 reka adegan dari 78 yang direncanakan di dua lokasi.

Dua lokasi itu, yakni rumah mewah milik Irjen Pol Ferdy Sambo dan di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri. 

Baca Juga: Sedih! Kekasih Brigadir Yoshua Vera Simanjuntak Curhat di Instagram, Simak Fakta Dalam Mimpinya

Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan dari puluhan reka adegan pihaknya belum mendapati benang merah dari kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J tersebut. 

Andi menjelaskan dari reka adegan yang dilakukan para tersangka terdapat perbedaan dari pengakuan terkait gelar rekonstruksi.

Perbedaan yang mencolok berupa aksi penembakan Brigadir J yang berbeda pandang antara Bharada E dan Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Bukan, bukan ada dua versi. Menurut keterangan RE (Bharada E) sama FS ada yang tidak sesuai, tapi kan silahkan masing-masing kan mempertahankan nanti kita faktakan di pengadilan," kata Andi. 

Baca Juga: Bahu Jalan di Kelurahan Satar Tacik Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Kendati terdapat perbedaan dari Bharada E dengan Ferdy Sambo, Andi enggan menyebut reka adegan penembakan dalam menghabisi nyawa dari Brigadir J. 

"Masalah dia menembak atau tidak makanya saya katakan tadi masing-masing punya pendapat punya keterangan, nanti kita akan uji di pengadilan," pungkasnya. 

Komnas HAM Beberkan Fakta Baru

Fakta ini diungkapkan Ketua Komnas HAM Taufan Damanik berdasarkan hasil uji balistik.

“Kalau kita lihat dari besarnya lubang peluru yang ada dan juga hasil balistik yang telah kita lakukan. Itu yang kemudian saya sebut bisa jadi tiga orang pelakunya,” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Sabtu 3 September 2022.

Menurut Taufan, jumlah penembakan 3 orang tersebut kemungkinan berdasarkan besar lubang peluru di tubuh almarhum Brigadir J.

Baca Juga: Sedih! Kekasih Brigadir Yoshua Vera Simanjuntak Curhat di Instagram, Simak Fakta Dalam Mimpinya

Taufan menjelaskan bahwa ada perbedaan keterangan antara Irjen Ferdy Sambo dengan Bharada E terkait pelaku penembakan.

Karena itu Taufan meminta penyidik perlu mencari bukti pendukung lainnya untuk membuat terang terkait jumlah pelaku penembakan ini.

“Kaitan dengan tiga penembak, siapa yang penembak itu, pihak FS bilang itu cuma Bharada E. Tapi kalau kata Bharada E bukan cuma dia, maka bisa jadi saja ini tiga orang,” ucapnya.

“Apa tidak mungkin misalnya penembaknya tiga orang? Poin utamanya adalah meminta penyidik mencari bukti-bukti pendukung yang kuat selain keterangan,” kata Ketua Komnas HAM yang berasal dari Simalungun Sumut ini.

Baca Juga: Bahu Jalan di Kelurahan Satar Tacik Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Sementara itu, dalam animasi rekontruksi pembunuhan Brigadir J yang dirilis polis tampak Ferdy Sambo memerintahkan Bharada Richard Eliezer tembak Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. 

Richard lantas menembak Yosua. Richard melepas tembakan sebanyak 3 sampai 4 kali. 

Tembakan pertama mengenai dada kanan Brigadir J, tembakan kedua mengenai siku dan dagu.

Yosua tampak jatuh bersimbah darah di samping tangga. Korban sudah jatuh, Ferdy Sambo menambah tembakan tepat di belakang kepala korban. 

Baca Juga: Ada Mahasiswa di Gorontalo Hina Presiden Jokowi, Saat Demo Tolak Kenaikan BBM

Lalu, Ferdy Sambo menembak 7 kali untuk mengelabui seolah-olah terjadi baku tembak. Ketujuh tembakan itu mengarah ke tembok, tangga, hingga lemari.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah