VOX TIMOR - Selama ini otak hanya digunakan untuk problem solving, mempelajari pengetahuan atau berhitung.
Sementara, yang terkait dengan perasaan, emosi, feeling semuanya ada di hati. Ternyata itu salah besar.
Semua yang dirasakan di dada dalam bentuk emosi yang campur aduk, perasaan marah, benci bahkan cinta ternyata adalah produk dari otak.
Baca Juga: Bupati Korinus Lantik 43 Pejabat Struktural di Kantor Bupati Kupang
Semua itu adalah produk dari sebuah proses berpikir. Ya. Semua itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan.
Karena, pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka banyak pula penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pikiran. Maag, asam urat, diabetes, kolesterol, stroke, jantung semua adalah akibat dari beban pikiran yang terakumulasi sehingga mengganggu fungsi kerja organ tubuh.
Meskipun ada juga penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri dari luar tubuh, ternyata lemahnya sistem imunitas dalam melawan segala parasit dari luar ternyata juga diakibatkan oleh pikiran.
Baca Juga: Pemerintah Sediakan 2,9 Juta Buku untuk Daerah 3T di NTT dan NTB
Ketika lelah dan stres, sistem imunitas melemah. Ketika bahagia, sistem imunitas meningkat. Itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan.