"Kita saja merasa, apalagi teman-teman pengecer BBM ini. Kita yang tiap bulan ada gaji aja merasakan kekurangan. Jadi saya mau kita berlaku bijak untuk teman pengecer ini. Jadi kita harapakan bisa ada koordinasi dengan Kapolres atau Wakapolres. Bagaimana dengan barang sitaan itu. Mau kasih pulang atau diproses, kalau mau diproses kenaPa yang dulu tidak," tanya Melky Simu dengan nada kecewa.
Terakhir, Melky Simu berharap masyarakat jangan dikjar-kejar. Polres Malaka tak hadir RDP dan siapa yang menjamin barang -barang yang disita itu dan kena tangkap lagi, siapa yang akan tanggung jawab.
"Siapa yang menjamin, kita bicara tanpa pihak Polres ini. Saya mau ada kejelasan, jika bisa hubungi pak Kapolres, pemerintah keluarkan surat dan masyarakat bisa nyaman jual bebas. Ini bukan penimbun, harusnya kita pilah, yang menimbun BBM itu seperti apa? masa dia ambil dua jerigen bilang dia timbun. Kita harus pilah, yang menimbun itu seperti apa. Jadi kita harus samakan presepsi," jelas Melky Simu.***