Presiden Jokowi Kampanye Tanam Sorgum, Uji Coba Tanam Sorgum di NTT 10 Hektare

- 25 Agustus 2022, 12:45 WIB
Presiden Jokowi didampingi Seskretaris Kabinet Pramono Anung usai melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis 2 Juni 2022.
Presiden Jokowi didampingi Seskretaris Kabinet Pramono Anung usai melakukan penanaman bibit dan meninjau panen sorgum di Kabupaten Sumba Timur, NTT, Kamis 2 Juni 2022. /Setpres/BPMI/

VOX TIMOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong substitusi impor agar tidak menggerus devisa negara. Apalagi, jika produk yang diimpor rentan dengan gejolak di pasar global.

Salah satu produk yang didorong segera memenuhi substitusi adalah gandum. Di mana, menurut Jokowi, Indonesia mengimpor sekitar 11 juta ton gandum.

Sementara, gandum saat ini tengah terkena efek domino perang Rusia-Ukraina hingga memicu lonjakan harga dan keterbatasan pasokan. 

Baca Juga: Honorer Dihapus Tahun 2023: Menpan RB Minta Pemda Mendata Tenaga Non ASN

Untuk itu, Jokowi mendorong penanaman sorgum, tanaman penghasil biji-bijian yang dapat diolah menjadi tepung seperti gandum. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta anggota Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia untuk mencoba tanam sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai langkah bersama dalam menekan kebutuhan impor gandum nasional.

Hal ini disampaikan saat pengarahan Kadin Indonesia dan Kadin tingkat provinsi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa 23 Agustus 2022.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa gandum menjadi salah satu komoditas yang masih harus impor di tengah situasi krisis pangan global, tapi hal itu bisa diantisipasi dengan subtitusi impor.

Baca Juga: Honorer Dihapus Tahun 2023: Menpan RB Minta Pemda Mendata Tenaga Non ASN

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia masih mengimpor 11 juta ton gandum, karena komoditas pangan tersebut tidak bisa ditanam di Tanah Air, tetapi ada opsi untuk menggencarkan budi daya komoditas yang bisa menjadi pencampur.

"Gandum bisa dicampur cassava. Gandumbisa dicampur sorgum. Gandum bisa dicampur sagu. Artinya saya mengajak bapak ibu sekalian misalnya di NTT, ada Kadin NTT? Tanam sorgum," ujar Presiden Jokowi.

Mantan Wali Kota Surakarta ini menyebut, sorgum sangat tumbuh subur di NTT dan dengan biaya yang layak atau feasible.

Baca Juga: Dalam Waktu Satu Jam Jatanras Polres Manggarai Berhasil Amankan Dua Pelaku Bandar KP

"Dicoba ajalah, enggak usah ribuan hektare. Coba dulu 10 hektare, bener ndak sih Presiden ngomong ini. Hitung, kalkulasi, masuk, tanam sebanyak-banyaknya. Itu nanti dipakai untuk campuran gandum," kata Presiden Jokowi.

Presiden menuturkan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Waingapu, NTT, beberapa waktu lalu, dimana ia menemukan di wilayah tersebut kualitas tanahnya relatif marjinal dan minim sumber air, tetapi sorgum bisa tumbuh subur.

"Lahan, kalau mau cari berapa ribu hektare pun, ratusan ribu hektare pun di NTT itu banyak. Ini yang kita tunggu dari Kadin itu," ujar Presiden Jokowi. 

Baca Juga: Dalam Waktu Satu Jam Jatanras Polres Manggarai Berhasil Amankan Dua Pelaku Bandar KP

Diketahui, Presiden Jokowi sempat menginstruksikan pengembangan lahan sorgum hingga 154 ribu hektare di Waingapu, NTT, sebagai komoditas pangan subtitusi pengganti gandum, dalam rapat internal terkait peningkatan produksi sorgum dan kebijakan gandum di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 4 Agustus 2022.***

 

 



 

 

 

 

 

Editor: Frederico Da Costa


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x