Janji Presiden Soal Harga Minyak Goreng Ditertawakan Pasar, Kabinet Jokowi Dianggap Tidak Berguna

- 18 Maret 2022, 08:02 WIB
Jokowi gelar rapat yang membahas tentang hal-hal terkait ketersediaan minyak goreng
Jokowi gelar rapat yang membahas tentang hal-hal terkait ketersediaan minyak goreng /Instagram @jokowi

Vox Timor - Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap tidak berguna akibat dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Sebelumnya, harga minyak goreng kemasan dibanderol Rp14 ribu. Namun, pada 16 Maret 2022 pemerintah mencabut HET yang membuat salah satu barang pokok di dapur itu mengalami kenaikan harga hingga hampir Rp50 ribu per dua liter.

Tak dipungkiri, harga tersebut kemudian membuat para ibu-ibu menjerit karena naik drastis.

Baca Juga: Kantongi Identitas Mafia Minyak Goreng, Mendag: Keadaannya Sudah Sangat Kritis

Selain harga minyak goreng kemasan yang naik, HET minyak goreng curah juga naik menjadi Rp14 ribu dari sebelumnya Rp11.500.

"Pada akhirnya pasar tidak bisa didikte oleh regulasi, jadi akhirnya dibuka juga kan supaya keekonomian itu ditentukan oleh supply demand secara ekonomi saja dan enggak ada urusan dengan regulasi," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Vox Timor dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Emak-emak Rela Antri Demi Dapatkan Minyak Goreng, Megawati: Apa Tak Bisa Masak dengan Cara Direbus?

Dari kejadian di lapangan tersebut, Rocky Gerung berujar seharusnya pemerintah memberikan konsekuensi dengan mencabut Menteri Perdagangan yang saat ini merupakan peran dari Muhammad Lutfi.

"Karena pasar sudah bekerja, apa lagi yang mesti dia lakukan? Semakin banyak keterangan dari saudara Lutfi, semakin kacau pasarnya. Sekarang terbukti bahwa begitu regulasi diangkat, sistem pasar bekerja, maka supply demand langsung tersedia di pasar itu," ujar Rocky Gerung.

Halaman:

Editor: Emanuel Dile Bataona

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah