Meriahkan Festival Kopi Manggarai, Rumah Baca Aksara Gelar Ngobrol Santai Seputar Kopi 

5 Agustus 2022, 17:59 WIB
Kegiatan festival kopi ini berlangsung di Lapangan Motang Rua, Ruteng dan telah dimulai pada Senin 1 Agustus lalu. /Cristopher/VoxTimor

VOX TIMOR - Pemkab Manggarai menyelenggarakan festival kopi Manggarai.

Festival kopi Manggarai itu berlangsung sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus 2022, bertempat di lapangan Motang Rua.

Meriahkan Festival kopi Manggarai itu, Rumah Baca Aksara (RBA) sebagai komunitas literasi di Ruteng turut hadir memeriahkan Festival kopi Manggarai.

Baca Juga: Nusantara United Sambut Baik Dukungan Kemenpora dan KOI

Rumah Baca Aksara (RBA) dalam keegiatan tersebut, terlihat pamerkan karya seni seperti lukisan, buku, baju, dan termasuk kopi hasil racikan komunitas tersebut.

Rumah Baca Aksara (RBA) terlihat beda dari lainnya.

Selain promosikan kopi, RBA menampilkan hiburan seperti musik, stand up komedi, berpuisi dan berdiskusi.

Pada hari keempat, Kamis 4 Agustus 2022,  komunitas RBA menggelar diskusi seputar kopi.

Baca Juga: Viral Foto dan Video Tanpa Busana Mirip Kayes Onic di Twitter dan Telegram, Simak Klarifikasinya

Koordinator RBA, sebut saja Geril memulai diskusi dengan sebuah pertanyaan reflektif. Apakah petani kopi sudah sejahtera, dengan harga tengkulak?         

"Saya pikir, ini menjadi pertanyaan untuk kita yang hadir pada diskusi kali ini," kata Geril.

Menurut Geril perbincangan tersebut jarang sekali dibahas oleh anak-anak muda. Karena narasi racikan kopi ala kafFe yang kini kian menjamur di media sosial dan sering dikonsumsi oleh anak muda.

"Kebetulan kita mengikuti festival kopi, maka mari Kita mendiskusikan tentang kopi," tambah Geril.

Baca Juga: Viral Foto dan Video Tanpa Busana Mirip Kayes Onic di Twitter dan Telegram, Simak Klarifikasinya

Geril menambahkan, komunitas RBA akan mendiskusikan hal yang terlupakan yaitu tentang sisi lain kopi.

Sementara Abim dalam diskusi menjelaskan soal perjuangan petani demi mempertahankan hidup lalu menjelaskan tentang sejarah kopi dan juga spiritualitas kopi. Abim mengajak semua pihak untuk mensejahterakan petani kopi.

"Kopi bagi teman-teman rumah RBA adalah gambaran dari keringat air mata darah dan nyawa dari teman-teman petani kopi Manggarai" ujar bang Abim sebagai pemantik dalam diskusi. .

Menurut Abim, poin pentingnya adalah mari sejahterakan petani kopi dengan cara membeli hasil panen mereka harga di atas harga tengkulak dan harus masuk akal.

Baca Juga: Viral Foto dan Video Tanpa Busana Mirip Kayes Onic di Twitter dan Telegram, Simak Klarifikasinya

Abim menegaskan, perusahaan kopi memproduksi kopi dan menjual kopi ke luar negeri dengan harga fantastis namun dibeli murah oleh tengkulak.

"Fakta hari ini, bahwa orang boleh memproduksi kopi sampai luar negeri tapi kenyataan yang terjadi hari ini mereka membeli kopi dengan harga murah," tambah Abim.***cris

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Tags

Terkini

Terpopuler