Renungan Katolik Minggu 7 Agustus 2022 dari Bacaan Injil Lukas 12:32-48

- 6 Agustus 2022, 19:15 WIB
Renungan Harian Kristen Hari Ini
Renungan Harian Kristen Hari Ini /Pexels/

VOX TIMOR - Bacaan Injil Lukas untuk renungan Katolik hari ini mengisahkan tentang hal kekuatiran dan kewaspadaan.

Berikut renungan Katolik untuk hari Minggu 7 Agustus 2022 dari bacaan Injil Lukas 12:32-48.

Lihat bacaan 1, bacaan 2, bacaan injil dan mazmur tanggapan renungan harian katolik Minggu 7 Agustus 2022.

Bacaan 1 diambil dari Keb. 18:6-9, bacaan 2 diambil dari Ibr. 11:1-2.8-19; dan bacaan injil diambil dari Luk. 12:32-48.

Baca Juga: Renungan Katolik Sabtu, 06 Agustus 2022: Pekan Biasa XVIII, Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya

Sementara mazmur tanggapan: 33:1.12.18-19.20.22; dan bait pengantar injil: Alleluya.

Bacaan 1 Keb. 18:6-9

Malam itu telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai lalu mendapat hati.

 

Maka umat-Mu mengharapkan baik keselamatan orang benar maupun kebinasaan para musuh.

Sebab dengan apa telah Kauhukum para lawan, dengan itupun telah Kaumuliakan kami, setelah kami Kaupanggil.

Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan korban dan sehati membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini.

Baca Juga: Dana BOS Kemenag Rp2,5 Triliun Cair, Simak Cara Pengajuannya

Orang-orang suci sama-sama akan mengambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya.

Dalam pada itu sebelumnya sudah mereka dengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan 33:1.12.18-19.20.22

Berbahagialah bangsa yang dipilih Allah menjadi milik Pusaka-Nya

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.

Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.

2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.

Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Baca Juga: Viral di Twitter, Diduga Telah Terjadi Penggusuran Paksa Rumah Ibadah di Bulungan 

3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita.

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan 2 Ibr. 11:1-2.8-19

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat.

Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju.

Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

Baca Juga: Viral di Twitter, Diduga Telah Terjadi Penggusuran Paksa Rumah Ibadah di Bulungan 

Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri.

Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia.

Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.

Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.

Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi.

Baca Juga: Viral di Twitter, Diduga Telah Terjadi Penggusuran Paksa Rumah Ibadah di Bulungan 

Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai.

Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.

Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati!

Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Aleluya

Aleluya Aleluya Aleluya

Berjaga-jaga dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.

Bacaan Injil Luk. 12:32-48

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.

Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Baca Juga: Dana BOS Kemenag Rp2,5 Triliun Cair, Simak Cara Pengajuannya

Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."

Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"

Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.

Baca Juga: Jaga Suami Anda? Ada Wanita PSK di Malaka Biburu Para Pejabat Melalui Aplikasi  MiChat

Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan.

Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Renungan Katolik

Sabda Tuhan pada hari Minggu ini mengajak kita untuk hidup dalam kewaspadaan agar kita mengalami keselamatan.

Sikap waspada tidak diartikan sebagai suasana tegang seperti orang yang akan maju perang, tetapi waspada di sini artinya kita selalu menjaga diri agar kita tidak mudah jatuh ke dalam dosa, tetapi tekun mencari serta mengumpulkan harta surgawi.

Harta surgawi itu tidak lain dan tidak bukan adalah hidup yang penuh kasih, berani menolak berbagai godaan yang akan menjerumuskan kita ke dalam dosa, bermurah hati terhadap siapa pun dan selalu membuka hati untuk memberikan pengampunan terhadap sesama.

Kita memang harus bekerja dengan mengumpulkan harta duniawi agar kita dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Baca Juga: Nyanyikan Lagu Milik Andmesh Kamaleng Saat Ekaristi, OMK di NTT Minta Maaf Soal Video Viral

Namun, saat yang sama kita juga dapat mencari harta surgawi dengan jujur saat bekerja, disiplin, tidak korupsi, bersaing secara sehat, kritis, berani bersuara jika menemukan hal-hal yang tidak benar, berani menolak segala ajakan yang tidak baik, dan memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama yang sedang menderita.

Itulah cara kita sebagai orang beriman menjaga diri dan hidup dalam kewaspadaan.

Ya Bapa, semoga kemilau harta duniawi tidak membutakan hati kami.

Jagalah kami agar tetap semangat mencari dan mengumpulkan harta surgawi. Amin.***

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: adiutami.com


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah