Gubernur NTT Minta Guru Mendidik Anak Seperti Nono

- 6 Januari 2023, 20:33 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menerima perwakilan satu lembaga Internasional  Abacus Bryan Gym yang mengadakan lomba kompetisi matematika dan sempoa
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menerima perwakilan satu lembaga Internasional Abacus Bryan Gym yang mengadakan lomba kompetisi matematika dan sempoa /Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/

VOX TIMOR-Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menerima perwakilan satu lembaga Internasional Abacus Bryan Gym yang mengadakan lomba kompetisi matematika dan sempoa.

Maksud kehadiran dari perwakilan Internasional Abacus world competition mengundang Gubernur NTT hadir  pada acara penyerahan penghargaan kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang akrab dipanggil Nono, pada Jumat 6 Januari 2022.

Dilansir dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, saat ini Nono adalah siswa kelas 2 di SD Inpres Buraen 2, Kupang, Amarasi Selatan yang juga merupakan sekolah binaan YPA-MDR. 

Nono sedang berjuang dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym 2022 yang diikuti sekitar 7000 siswa dari seluruh dunia, dan berhasil berada di posisi pertama. Sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar, dan ketiga dari USA.

“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan membawa anak yang cerda” Ungkap Gubernur.

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan tanggung jawab seorang guru dalam kegiatan pendidikan masih panjang, anak-anak harus mandiri dan basicnya harus dijaga

“Ukuran kita pada kurva normal tidak harus satu namun harus membangun pendidikan anak-anak seperti Nono sekalipun tidak harus sama tapi sedikit dibawah Nono” Ujar Gubernur Viktor

Abacus World Competition  merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia. Skor dinilai dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun. Satu file terdiri dari 10 soal. Tiap file yang dihitung untuk penilaian minimal mendapat nilai 70. 

Kompetisi ini ditutup dan pemenangnya diumumkan pada akhir Desember 2022. Nono  juga merupakan peraih juara Lomba Olimpiade Matematika internal Sekolah Binaan Astra

Gubernur NTT mengatakan tidak menjadi masalah apabila guru-guru selama melakukan pendidikan dalam mendidik para murid dilakukan seperti Nono

"Tidak ada yang tidak bisa semua anak itu pasti bisa dengan cara yang berbeda-beda. Jaga anak-anak sampai usia yang matang dan tidak membuat anak menjadi stress. Membuat anak menjadi manusia yang hebat bukan hanya intelektual, tetapi daya tahannya ," katanya.

Sementara itu perwakilan dari International Abacus World Competition Bapak Lily Sianto menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu mengundang Gubernur, Wakil Gubernur dan rekan-rekannya untuk berkenan hadir pada acara penyerahan penghargaan pada acara penyerahan kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang akrab dipanggil Nono

“Nono berada pada juara pertama pada tahun 2022 sedangkan juara tiga diduduki olehnya pada tahun 2021 yang telah membawanya sampai sekarang” ungkap lily sianto

Setiap anak menurut Gubernur harus didik menjadi cerdas karena para guru sedang membentuk sumber daya manusia, sehingga tidak harus dilakukan dengan kekuatan fisik karena para guru bukan sedang  membangun robot.

“Semua tergantung daya tahan, moral harus diisi dengan baik. Semua merasa rasional karena lahir dari pikiran yang cerdas. Jadi manusia yang hebat bukan hanya intelektual tetapi daya tahan kita yang pelan-pelan menjadi kuat. Itu tetap dilatih untuk tetap bertahan supaya anak tidak menjadi stress tetapi tekanan tetap harus ada" katanya.

Menurut Gubernur banyak orang membuat anaknya cerdas tetapi tidak mencerdaskan, bahkan  tidak memiliki daya tahan sehingga yang  didapatkan di lapangan  membuat daya tahannya tidak kuat. Manusia itu harus mempunyai intelektual yang kuat dan juga spirit yang kuat.

Ia menambahkan banyak orang yang biasa saja tetapi mereka luar biasa dan lebih berhasil dibanding anak-anak yang tidak pintar di lembaga pendidikan dan begitu di perjalanan memiliki daya tahan yang luar biasa dan Never Give Up. 

Orang nomor satu di NTT ini berharap agar para orang tua harus mampu membuat anak untuk jauh dari masalah, namun menjadi masalah apabila dalam mendidik anak dilakukan seperti membuat robot yang pada akhirnya menjadi manusia yang emosional dan spirit untuk berubah

“Para orang tua harus terus memberikan afeksi atau kasih sayang  terhadap anak-anak karena afeksi yang lemah maka daya tahan anak dalam menghadapi berbagai tantangan menjadi lemah” Tegas Gubernur Viktor.

Dikatakannya manusia itu kecerdasan intelektualnya naik dan rasional merupakan kehendak dari hati, sehingga apabila afeksi rendah maka ikut berpengaruh pada kemampuan cara berpikir anak.

Hadir pula pada kesempatan pertemuan tersebut yaitu Kadis Pendidikan Provinsi NTT Linus Lusi. ***

Editor: Alfando Satrio

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x