Krisis Air Bersih di Pulau Limbo Taliabu Belum Teratasi

- 1 Maret 2023, 19:42 WIB
Ilustrasi krisis air bersih
Ilustrasi krisis air bersih /Sumber: Pixabay/

Padahal, pipa sepanjang 11 kilometer dari desa Beringin ke Limbo itu menggunakan APBN sebesar Rp40 miliar.

"Jadi sudah dari dulu nasib kita seperti ini. Dan kita harus ke Desa Beringin pakai fiber untuk ambil air," ujarnya.

Ia membeberkan masalah lain adalah persoalan upah yang tidak dibayar oleh perusahaan ke 4 kelompok kerja.

"Ada kurang dari Rp150 juta, upah warga Desa Limbo dan Lohoqbubba yang PT Kusuma Wardana Grub belum bayar," ungkapnya.

Permasalahan air bersih di Pulau Limbo sendri pernah disuarakan oleh mantan Kepala Desa Limbo, Irfan Abidin.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa dinas mengenai pengaliran air tahun 2022 lalu.

Dia melakukan itu agar ada upaya pemerintah daerah untuk mengambil langkah alternatif.

"Kemarin (waktu itu), kami ada rapat lagi dengan Dirut PDAM, PUPR kemudian BAPPEDA, mungkin di 2023 mereka lanjut pekerjaan ini," kata Kades.

Menurut Irfan, terkahir warga mendapatkan air bersih lewat pipa pada bulan Desember tahun 2021 kemarin.

Sementara itu, Bupati Taliabu Aliong Mus pernah mengancam akan melaporkan masalah proyek pipa ke BPK Malut.

Halaman:

Editor: Tim Redaksi


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x