Irjen Pol Fadil Imran Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo

- 7 September 2022, 16:30 WIB
Potret Irjen Fadil Imran dengan kemewahan nya
Potret Irjen Fadil Imran dengan kemewahan nya /Tangkapan Layar Youtube Beda Nggak?/

VOX TIMOR -  Inspektorat Khusus (Itsus) Polri terus mendalami data, fakta, serta bukti-bukti lain terkait jejak tiga jenderal dalam drama berdarah Duren Tiga, Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran diduga terlibat dalam menyebarkan skenario palsu Ferdy Sambo soal pembunuhan Brigadir J.

Sebelumnya beredar kabar ada 3 sosok Kapolda yang terkonfirmasi oleh Polri. Menurut informasi Polri sudah mengantongi 3 nama Kapolda dan akan didalami oleh Tim Khusus (Timsus).

Baca Juga: Bak Sinetron, Se-Indonesia Kena Prank Polisi di Peristiwa Duren Tiga

“Ya, dari Timus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya juga dari Timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus FS (Ferdy Sambo),” tutur Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 5 September 2022.

Namun Irjen Pol Dedi belum menjelaskan lebih jauh terkait pendalaman informasi yang diterima Timsus Polri tersebut.

“Tapi yang jelas untuk tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan lima berkas perkara yang sudah di P19 oleh JPU,” tuturnya.

Diketahui, Irjen Fadil Imran belakangan ini memang terus jadi sorotan usai diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J alias Yoshua Hutabarat.

Hal ini tidak terlepas dari adegan Fadil Imran dengan Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan Brigadir J terjadi.

Baca Juga: Bak Sinetron, Se-Indonesia Kena Prank Polisi di Peristiwa Duren Tiga

Bahkan banyak pihak yang juga mendesak agar Irjen Fadil Imran mundur.

Terkait hal ini, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut bahwa Kapolda Metro Jaya yang didesak mundur banyak publik, juga dinilai kena ‘prank’ koleganya sendiri, yaitu Irjen Ferdy Sambo.

Momen Irjen Ferdy Sambo yang mendapat pelukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran beberapa waktu lalu menjadi viral.

Saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Senin 22 Agustus 2022, Mahfud MD menilai bahwa diduga Irjen Fadil Imran juga kena prank eks Kadiv Propam Polri yang kini menjadi tersangka itu.

Penilaian Mahfud MD ini merupakan kejadian yang sama persis dialami oleh Kompolnas, yang ternyata mengaku dikelabui oleh skenario Ferdy Sambo.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi Karena Uang

“Saya berpikirnya terus terang dia (Irjen Fadil Imran) kena prank juga. Ketika pelukan nangis itu juga mungkin dibisiki ‘saya dizalimi’ makanya dipeluk-peluk,” kata Mahfud.

Benny Mamoto adalah sosok yang mendapat kabar terjadinya peristiwa berdarah di Duren Tiga oleh Ferdy Sambo.

Disebutkan bahwa Ferdy Sambo menangis-nangis di depan Benny Mamoto yang menyebut dirinya didzalimi lantaran istrinya, Putri Candrawathi mendapat pelecehan hingga terjadi baku tembak.

“Saya menduga dia kena prank juga seperti yang Kompolnas, Komnas HAM dan sebuah pimpinan redaksi TV besar itu,” tambah Mahfud MD.

Lantas siapa sebenarnya sosok Irjen Fadil Imran? berikut profil dan sepak terjangnya.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi Karena Uang

Fadil Imran merupakan pria kelahiran Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1968.

Jenderal bintang 2 ini merupakan Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Anggota Polri berusia 53 tahun ini pernah menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)

Tidak hanya itu, Fadil Imran juga pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur ke-25 (1 Mei 2020 – 16 November 2020)

Hingga akhirnya Fadil Imran ini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya aktif.

Fadil Imran juga memiliki karier mentereng dengan mengungkap sejumlah kasus.

  1. Pengungkapan kasus mutilasi Ryan Jombang (2008)
  2. Penangkapan Hercules dan John Kei (2013)
  3. Mengungkap sindikat Saracen (2017)
  4. Penangkapan Muslim Cyyber Army (2018)

100 Polisi Terjerat Jebakan Ferdy Sambo

Hampir 100 polisi lintas pangkat, dan jabatan terlibat dalam dugaan rekayasa kematian Brigadir Yosua Hutabarat

Satu persatu mereka dihadirkan, dimintai keterangan, dalam pemeriksaan termasuk sidang etik Polri yang membuat bulu kuduk mereka merinding.

Mereka umumnya anak buah Ferdy Sambo mantan Kadiv Propam Polri yang belum lama ini dipecat dari keanggotaan Polri. Ferdy Sambo tersangka utama pembunuhan itu.

Baca Juga: Skandal Duren Tiga: Ayah Brigadir Yoshua Hutabarat Berharap Putri Candrawathi Jujur

Dulunya Ferdy Sambo orang penting di Divisi Profesi dan Pengamanan maupun Satuan Tugas Khusus Merah Putih.

Ini adalah tim elite polisi dengan kewenangan luas yang dibentuk Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian pada 2016.

Ada tiga Kapolda, mantan pimpinan polisi, dan sejumlah jenderal yang kabarnya memperkuat Satuan Tugas Khusus Merah Putih atau dikenal dengan Satgasus.

Dari Satgasus inilah, disinyalir Ferdy Sambo memainkan perannya. Termasuk upaya mengaburkan kasus kematian Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Selain tiga Kapolda yang kini diteropong oleh Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri sebagai unsur pengawas yang berada di bawah Kapolri, kini muncul nama Kombes Agus Nurpatria.

Peran Kombes Agus Nurpatria harus dipertanggungjawabkan dalam kasus obstruction of justice. Ia sudah masuk dalam bidikan Itwasum. Kasusnya sedang ditangani.

Baca Juga: Sebut Sambo Bos Mafia, Ketua Komnas HAM: Saya Siap Pertanggungjawabkan

Agus Nurpatria terbawa dalam ‘jebakan Batman’ Ferdy Sambo pada 'drama' berdarah Duren Tiga yang menyeretnya. Riwayat karirnya di korps Bhayangkara pun setipis kertas.

Pasalnya Itwasum memilki bukti dan fakta yang kabarnya cukup mencengangkan jika dibeberkan ke publik. Semua tentu adalah tudingan yang kebenarannya harus dibuktikan dalam sidang kode etik.

Sidang etik Polri Agus Nurpatria gelar hari ini, Rabu 7 September 2022 dengan agenda pembacaan penuntutan yang dihelat sejak pukul 13.30 WIB.

Sebenarnya sidang etik ini telah dimulai dari Selasa 6 September 2022. Hadir 14 saksi utama termasuk Brigjen Hendra Kurniawan.

Hendra Kurniawan kini dinonaktifkan selaku mantan Karo Paminal Div Propam Polri. Ia pun tengah dibidik setelah aksinya nakalnya terhadap keluarga Brigadir J di Muaro Bungo, Jambi.

Baca Juga: Bersama Bank BRI Ruteng Pemerintah Kecamatan Langke Rembong Gelar Festival Pangan Lokal

Hendra Kurniawan diduga melarang keluar Brigadir Yosua membuka jasadnya serta melarang merekam kehadirannya berikut orang-orang yang dibawanya.

Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria termasuk tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan merintangi penyidikan kasus pembunuhan Yoshua.***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Anang Fauzi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x