Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya pembukaan perekrutan itu dapat memberikan ketenangan bagi para tenaga kesehatan honorer.
“Saya telah melakukan diskusi bersama Kemendikbudristek, MenPAN-RB, dan Bappenas. Upaya ini juga dilakukan di Kemendikbudristek untuk para guru,” tuturnya.
Baca Juga: Curhat Wanita Tak Dapat Kabar dari Pacar karena Sibuk Kerja, Ternyata Diam-Diam Ditinggal Menikah
Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan pembukaan perekrutan ini ke seluruh pemerintah daerah.
"Sampai sekarang ada 200.000 tenaga kesehatan dengan status honorer yang sudah menyampaikan data-datanya ke Kementerian Kesehatan untuk bisa diproses sebagai calon ASN atau juga PPPK," katanya.***