Dampingi Jokowi Resmikan Tower Ki Hadjar Dewantara UNS, Ganjar Pranowo Ajak Merawat Pancasila

- 12 Maret 2022, 06:16 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan keterangan  terakait erupsi Merapi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memberikan keterangan terakait erupsi Merapi. /Humas Jateng
 

Vox TImor -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo pada peresmian Gedung Tower Ki Hadjar Dewantara Universitas Sebelas Maret (UNS). Peresmian ini juga bertepatan dengan peringatan Dies Natalis UNS ke-46. Pada kesempatan ini, Ganjar menekankan agar masyarakat bisa menjaga keharmonisan bangsa, serta pentingnya merawat Pancasila.

"Universitas Sebelas Maret Surakarta tidak hanya mencetak mahasiswa berprestasi, namun juga sudah menjadi gerbong besar toleransi," papar Ganjar dalam sambutannya, Jumat 11 Maret 2022.

Bukan tanpa alasan, Ganjar menyebut UNS sebagai gerbong besar toleransi karena UNS merupakan kampus pertama yang memiliki 6 tempat ibadah di dalamnya.

Baca Juga: Polisi Mulai Buru Video Mesum 1 Menit 6 Detik, Si Cewek Berseragam SMA di Bulukumba

"UNS adalah kampus pertama yang memiliki enam tempat ibadah. Baik masjid, gereja kristen, gereja katolik, pura, vihara serta kelenteng," ungkap Ganjar, dikutip Vox Timor dari ANTARA.

"Selamat hari jadi ke-46 UNS. Teruslah merawat dan menjaga Pancasila. Sebab, dari lingkungan pendidikan inilah, masa depan bangsa dipertaruhkan," tambahnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV 12 Maret 2022, Hari ini di GTV, Ada SpongeBob SquarePants Movie Hingga IPA dan IPS

Tidak hanya itu, Ganjar juga berpesan kepada mahasiswa untuk bisa menjadi agen perubahan. Ganjar juga bilang, agar mahasiswa bisa memaksimalkan masa kuliah dengan sebaik mungkin.

"Maka, kawan mahasiswa jangan mau jadi mahasiswa biasa-biasa saja. Ayo, manfaatkan waktu kuliah sebaik mungkin. Anda akan sukses," tandasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV 12 Maret 2022, Hari ini di ANTV, Ada Little Krishna, Athleticus dan The Andarans

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, organisasi, pendidikan tinggi dan universitas sangat berperan dalam melakukan percepatan persiapan sumber daya manusia (SDM).

"Karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Ilmu pengetahuan juga berkembang sangat cepat sekali dan harus diikuti dengan program pendidikan yang dinamis dan cepat. Risetnya cepat berubah, sesuai dengan tantangan yang ada," tutur Jokowi.

Baca Juga: Bikin Haru, Angelina Sondakh Dapat Surat Cinta dari Rekan Sesama Napi

Presiden menjelaskan, Indonesia memiliki waktu dua tahun untuk urusan SDM, juga dalam mengejar perubahan dan percepatan yang terjadi di dunia. Jika tidak cepat, ia meneruskan, pada bonus demografi tahun 2030 hingga 2035 mendatang, Indonesia bisa tertinggal.

Baca Juga: Duh! Viral Lagi, Video Mesum 1 Menit 6 Detik, Si Cewek Berseragam SMA

"Saya membayangkan, kita ini hanya punya waktu dua tahun urusan SDM untuk mengejar, dan itu hanya punya waktu dia tahun. Berani berubah atau tidak dalam dua tahun ini. Kalau tidak, nanti dalam bonus demografi tahun 2030-2035 habis kita kalau tidak cepat berubah," jelasnya.***

Editor: Emanuel Dile Bataona

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah