Sebagai Tuan Rumah Peringatan Harlah NU, NTT Miliki Modal untuk Bangun Peradaban

- 6 Februari 2022, 18:50 WIB
Gubernur NTT, VBL, Ketua DPRD NTT bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Gubernur NTT, VBL, Ketua DPRD NTT bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) /Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT/

VOX TIMOR - Kegiatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 Tahun pada Tahun 2022 dirayakan secara berbeda. 

Kegiatan Harlah ini berlangsung dari tanggal 31 Januari sampai 17 Februari di empat kota yakni Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan Bangkalan Madura, Provinsi Jawa Timur.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkapkan NU didirikan dengan Visi untuk Merintis Peradaban Baru. Dalam peringatan Harlah, tema yang diangkat Menyonsong 100 tahun NU adalah 'Merawat Bumi, Membangun Peradaban'.

Baca Juga: Begini Kisah Amos, Anak Kampung Wolobasu di NTT yang Buat Pesawat Terbang Sendiri

"Keempat tempat ini dipilih karena mewakili modal-modal dasar yang diperlukan NU untuk mulai beranjak dalam perjuangan membangun peradaban. Setelah di Balikpapan, Kalimantan Timur yang merupakan representasi ibu kota negara baru Nusantara sekaligus mewakili semangat NU untuk menjemput masa depan, Kita kemudian beranjak ke Labuan Bajo NT pada hari ini," kata Gus Yahya saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Harlah ke-96 Tahun NU di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Sabtu 5 Februari 2022. 

Tema yang diangkat di Labuan Bajo adalah "Merajut Jaga Kemaritiman, Membangun Peradaban Nelayan"

Menurut Gus Yahya, NTT dipilih karena untuk perjuangkan masa depan itu, pertama-tama kita harus tahu siapa diri kita dan apa watak kita. NTT adalah miniatur Indonesia dan daerah kepulauan. 

"Ungkapan NTT sebagai miniatur Indonesia adalah ungkapan yang sangat tepat dan perwujudan dari watak peradaban nusantara yaitu watak maritim dengan karakter masyarakat maritim. Karakter Maritim merupakan modal dasar yang sangat berharga. Karakter ini adalah modal kekuatan kita untuk menyongsong perjuangan peradaban yang pastinya tidak mudah," kata Gus Yahya. 

Baca Juga: Kisah Amos, Anak Kampung Wolobasu di  NTT yang Buat Pesawat Terbang Sendiri

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah