Hasil Quick Count Pilpres Timor Leste Putaran 2, Ramos Horta Ungguli Guterres

- 19 April 2022, 20:11 WIB
Perhitungan cepat pilpres Timor Leste, Selasa 19 April 2022
Perhitungan cepat pilpres Timor Leste, Selasa 19 April 2022 /Tangkapan layar

 

VOX TIMOR - Permusuhan CNRT dan Fretilin mengerucut pada pencalonan Jose Ramos-Horta dan Fransisco Guterres. 

Kedua bekas pejuang kemerdekaan itu berjanji mengeluarkan Timor Leste dari kebuntuan politik antarpartai.

Pada Selasa 19 April 2022, sebanyak 860.000 dari 1,3 juta penduduk Timor Leste kembali menyambangi tempat pemungutan suara di seantero negeri untuk memilih presiden baru.

Baca Juga: Ramos-Horta Pimpin Perolehan Suara Pilpres Timor Leste, Selasa 19 April 2022

Pilihan dalam pemilu penentuan putaran kedua ini antara dua kadidat peraih suara terbanyak pada pemilihan putaran pertama. Yakni pemenang Nobel Perdamaian, Jose Ramos-Horta dan presiden petahana, Fransisco Lu Olo Guterres.

Baca Juga: Empat Kampung di Desa Golo Ndele Matim Hingga Saat Ini Belum Aliri Listrik

Pilpres Timor Leste dalam penghitungan cepat hasil pencoblosan untuk sementara Jose Ramos-Horta mendapat 3.775 suara atau 58,47 persen dan Fransisco Guterres 26.827 suara atau 41,53 persen.

Baca Juga: Jenazah Korban Kecelakaan di NTT DipikuL Sejauh Tujuh Kilo Meter, Mobil Ambulans Tak Bisa Antar

Kandidat Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Leste (CNRT) yang diunggulkan, Ramos-Horta, berjanji akan mengakhiri krisis politik yang mendekap Timor Leste sejak 2018.

"Jika saya menang, saya akan berdialog dengan semua partai politik, termasuk Fretilin, agar mereka bisa bekerjasama merawat stabilitas dan perdamaian di Timor Leste,” kata Ramos-Horta setelah mencoblos.

Baca Juga: Direkam Jadi 7 Video, Kades Mali Bere Benarkan Perbuatan Mesum Sang Istrinya Bersama Perangkat Desanya

Niat serupa diungkapkan pesaingnya, Guterres, yang menjanjikan "stabilitas nasional dan ketaatan penuh pada misi kepresidenan, yang tidak terpisahkan dari konstitusi,” tuturnya.

Para kandidat juga berkomitmen menghormati rekapitulasi suara terlepas dari siapa yang jadi pemenang pemilu presiden.

Baca Juga: Perselingkuhan Istri dari Kades di Kabupaten Belu, Terbongkar Melalui Rekaman Video Mesum

Terakhir, kedua tokoh politik itu bersaing dalam Pilpres 2007, yang dimenangkan Ramos-Horta dengan 69 persen suara.

Perpecahan politik perparah resesi Kandidat CNRT, Ramos-Horta, memenangkan putaran pertama Pilpres 2022 pada 19 Maret lalu dengan 46 persen suara. Adapun Guterres hanya mendapat 22 persen.

Baca Juga: Kapan THR Cair? Siapa Saja yang akan Dapat Tunjangan Hari Raya 2022? Berikut Penjelasannya

Kegagalan CNRT mengumpulkan mayoritas mutlak itu, memicu digelarnya pemilihan susulan antara kedua kandidat terkuat. Pemenang pemilu akan dilantik pada 20 Mei mendatang, untuk masa jabatan selama lima tahun.

Tanggal itu dipilih bertepatan dengan 20 tahun kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia. Presiden yang baru, dipastikan bakal berhadapan dengan pertikaian politik yang kian sengit di Dili.

Baca Juga: Bupati Simon Nahak Panen Perdana Fore Lakateu di Umatoos-Kabupaten Malaka

Karena itulah, Pilpres kali ini diharapkan bisa mengakhiri kebuntuan politik antara CNRT dan Front Revolusioner untuk Kemerdekaan Timor Leste alias Fretilin. 

Guterres (67) memenangi pilpres pada 2017 silam berkat dukungan bekas pejuang kemerdekaan lain, Xanana Gusmao, presiden pertama Timor Leste dan ketua umum CNRT.

Baca Juga: Warga di RT 04 Desa Watu Mori Belum Menikmati Air Minum Bersih, Warga ‘Kami Anak Tiri di Desa Sendiri’

Keduanya kemudian bersitegang, setelah Guterres menolak nominasi kader CNRT untuk mengisi jabatan di kabinet pemerintahan pada 2018 silam. Ramos-Horta sendiri mengindikasikan akan mengupayakan pembubaran parlemen demi melerai kebuntuan.

Baca Juga: Putaran Kedua Pemilihan Presiden Timor Leste, Ramos-Horta Dipastikan Menang

Tokoh politik kawakan berusia 72 tahun itu, selamat dari percobaan pembunuhan saat menjabat perdana menteri pada 2008 silam.

Tahun lalu, dia memutuskan menyudahi masa pensiunnya dan mencalonkan diri lagi dalam pilpres 2022, setelah menuduh Guterres melanggar konstitusi. 

Baca Juga: Beragama Katolik Tapi Kerja di Toko Hijab Begini Pengalaman Komika Priska Baru Segu

Krisis politik di Timor Leste dipandang eksistensial, karena diperburuk dampak pandemi Covid-19 sudah melumpuhkan perekonomiannya.

Menurut Bank Dunia, sebanyak 42 persen penduduk Timor Leste kini hidup di bawah garis kemiskinan.

Baca Juga: Manchester United hingga Real Madrid Ucapkan Belasungkawa usai Putra Cristiano Ronaldo Meninggal 

Ramos-Horta menjanjikan reformasi sosial untuk mengurangi angka kemiskinan, menyediakan jaminan kesehatan bagi ibu dan anak, serta membangun rantai komunikasi antara partai politik untuk menjamin stabilitas politik.

Baca Juga: Barcelona Dibungkam Cadiz 0-1, Berikut Klasemen Terbaru Liga Spanyol

"Rakyat Timor Leste membutuhkan pemimpin baru untuk mengentaskan masalah perekonomian di negeri ini,” kata dia.***

Editor: Emanuel Dile Bataona


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah