Simak 7 Jenis Virus Yang Bisa Menyebabkan Kanker, Apakah Hanya Perempuan?

7 Juli 2022, 09:04 WIB
Perempuan Wajib Tahu, Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Mengurangi Risiko Terkena Kanker Payudara /Pexels/Anna Tarazevich/

VOX TIMOR - Hingga saat ini, dokter dan ahli kesehatan masih belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan sebagian jenis kanker.

Namun, beberapa gaya hidup seperti merokok dapat meningkatkan risiko kanker.

Faktor keturunan terkadang berperan, seperti jika kanker payudara turun-temurun di keluarga Anda.

Dan terkadang – dalam keadaan yang jarang terjadi – kanker dapat dipicu oleh virus.

Baca Juga: Menuju PON 2028, NTT dan NTB Calonkan Diri Tuan Rumah

Melansir dari berbagai sumber, Ahli onkologi medis Dale Shepard mengatakan bahwa beberapa virus tertentu memang bisa menyebabkan kanker. Namun, hal itu jarang terjadi.

Ada beberapa kondisi yang membuat beberapa orang berpotensi terinfeksi virus penyebab kanker, seperti:

  • Menggunakan obat-obatan intravena dan berbagi jarum suntik.
  • Melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan banyak pasangan.
  • Memilih untuk tidak divaksinasi terhadap virus tertentu yang terkait dengan kanker.

Virus yang menginfeksi manusia bisa menginfeksi sel sehat dan menempel pada DNA. Setelah itu, virus tersebut bisa mengubah kode genetik yang menyebabkan sel berperilaku tidak normal.

Baca Juga: Puncak HUT 76 SPS Digelar di Riau, Pikiran Rakyat Meraih Penghargaan Media Brands Awards 2022

"Kondisi tersebut bisa membuat beberapa sel abnormal bereplikasi di luar kendali dan menciptakan tumor kanker," ucap Shepard.

Virus Menyebabkan Kanker

Tujuh virus di bawah ini termasuk ke dalam virus onkogenik, yaitu virus yang bisa menyebabkan kanker:

1. Epstein-Barr virus (EBV)

EBV adalah salah satu jenis virus herpes. Virus ini menyebabkan infeksi mononukleosis atau demam kelenjar. 

EBV umumnya ditularkan lewat saliva, berarti lewat bersin atau kontak langsung seperti ciuman dengan orang yang terinfeksi. Virus tersebut juga bisa menular lewat darah atau air mani.

Penularan EBV juga bisa terjadi lewat kontak seksual, transfusi darah, atau transplantasi organ.

Baca Juga: Hasil Piala AFF U-19 2022: Timor Leste Taklukan Singapura, Eduardo: Permainan Menyerang Mebuahkan Hasil

Infeksi EBV kerap terjadi terjadi pada anak-anak. Namun, tidak semua orang yang tertular virus ini akan menunjukkan gejala infeksi.

Ketika sudah terinfeksi, EBV akan menetap di dalam tubuh sepanjang hidup. Meskipun begitu, EBV menjadi dorman atau "tidur" dan tidak aktif.

Hanya jika terjadi mutasi sel akibat infeksi EBV, bisa menimbulkan kanker. Beberapa jenis kanker yang diduga disebabkan infeksi EBV di antaranya: Limfoma Burkitt, Kanker nasofaring, Limfoma Hodgkin, Kanker lambung.

2. Virus Hepatitis B

Virus hepatitis B termasuk salah satu virus yang bisa menyebabkan kanker hati. Kanker hati sebagian besar diawali dari infeksi hepatitis kronis.

Tidak semua infeksi hepatitis B akan menjadi kronis, bahkan ada yang sembuh dengan sendirinya. 

Namun pada beberapa orang, hepatitis menjadi kronis dan menyebabkan sirosis hati, yaitu saat jaringan hati mengeras, kemudian menjadi kanker hati. 

Baca Juga: Hasil Piala AFF U-19 2022: Timor Leste Taklukan Singapura, Eduardo: Permainan Menyerang Mebuahkan Hasil

Virus hepatitis B menular lewat cairan tubuh, termasuk darah, air mani, dan lendir vagina.

Hal-hal yang bisa meningkatkan risiko penularan virus itu adalah seks tidak terproteksi dan penggunaan suntikan bersama yang tidak steril.  

Vaksin hepatitis B ditujukan untuk mencegah infeksi virus ini. Vaksin hepatitis B diberikan pada bayi baru lahir sebelum meninggalkan rumah sakit, atau pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi hepatitis B.

3. Virus Hepatitis C

Sama seperti virus hepatitis B, virus hepatitis C juga menyebabkan hepatitis kronis. Menurut American Cancer Society, virus hepatitis C umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu. 

Sama seperti infeksi hepatitis B, kadang di awal infeksi tidak ada gejala sehingga sebagian penderita tidak menyadarinya. 

Penularan virus hepatitis C sama dengan virus hepatitis B. Namun, aktivitas seksual merupakan penyebab yang jarang dari penularan virus hepatitis C.

Baca Juga: Bentrok Kelompok NTT dan Maluku, Dua Pemuda NTT Luka Sayat

Virus hepatitis C adalah salah satu virus yang bisa menyebabkan kanker hati. Sayangnya belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C.

Kabar baiknya, saat ini sudah tersedia pengobatan hepatitis C yang bisa menyembuhkan sampai 100 persen. 

4. Virus HIV

HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV merusak sel sistem imun yang disebut sel helper T. 

Lama kelamaan sel tersebut akan menurun jumlahnya, sehingga sistem imun penderitanya menjadi lemah dan sulit menangkal infeksi atau penyakit. 

HIV menular lewat cairan tubuh, termasuk darah, air mani, dan lendir vagina. Jadi, penularannya sama seperti virus hepatitis. 

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Lumat Brunei 7 Gol, Shin: Masih Perlu Berbenah

Penting digarisbawahi, bahwa HIV sendiri tidak menyebabkan kanker secara langsung. Lebih jelasnya, karena HIV melemahkan sistem imun, maka otomatis tubuh sulit melawan infeksi dan sel-sel kanker. 

Oleh sebab itu, sistem imun yang lemah akibat HIV bisa meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker, termasuk limfoma non-Hodgkin dan kanker serviks.

5. Human herpes virus 8 (HHV-8)

Sama seperti EBV, HHV-8 juga salah satu jenis virus herpes. HHV-8 juga merupakan salah satu jenis virus yang bisa menyebabkan kanker.  

Infeksi HHV-8 termasuk langka. Umumnya, virus ini menular lewat saliva, meskipun juga bisa menular lewat kontak seksual, transplantasi organ, dan transfusi darah.

HHV-8 bisa menyebabkan sarkoma Kaposi (kanker yang menyebabkan lesi pada jaringan lunak). HHV-8 bisa ditemukan di dalam sel-sel jaringan lunak tersebut.

6. HPV (Human Pappiloma Virus)

Menurut National Cancer Institute, ada lebih dari 200 jenis HPV. Beberapa jenis HPV menyebabkan kutil di kulit dan area genital.

Namun tipe HPV yang onkogenik dapat menyebabkan kanker serviks. Kanker serviks saat ini menjadi penyebab kematian nomer satu akibat kanker pada wanita di Indonesia.

Baca Juga: Bentrok Kelompok NTT dan Maluku, Dua Pemuda NTT Luka Sayat

Selain kanker serviks, HPV juga bisa menyebabkan kanker vagina dan kanker vulva. Jangan salah, HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual ini juga bisa menyerang pria dan menyebabkan kanker penis, kanker anus dan kanker orofaring.

Sudah ada vaksin HPV untuk mencegah semua penyakit akibat HPV tersebut. Vaksin HPV paling efektif diberikan di usia 9 tahun, ketika anak belum melakukan hubungan seksual pertama kali.

Di negara yang sudah menerapkan program nasional vaksin HPV, kasus kanker serviks menurun secara signifikan.

7. Human T-lymphotrophic virus (HTLV)

HTLV lebih umum ditemukan di Jepang, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Virus ini menular lewat darah. Sama seperti virus lainnya, HTLV menular lewat aktivitas seksual, transfusi darah, dan lainnya. 

HTLV termasuk virus yang bisa menyebabkan kanker. Virus ini menyebabkan leukemia T-cell akut.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Lumat Brunei 7 Gol, Shin: Masih Perlu Berbenah

Seperti yang dijelaskan di atas, ada beberapa virus yang bisa menyebabkan kanker. Virus-virus tersebut disebut virus onkogenik. Virus onkogenik bisa menyebabkan mutasi dan inflamasi kronik. 

Namun, perlu diketahui bahwa terkena infeksi virus onkogenik bukan berarti Geng Sehat sudah pasti akan terkena kanker. Yang lebih tepatnya, infeksi virus onkogenik meningkatkan risiko terkena kanker.***

 

 



 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler