Manager Hotel Wirton Denpasar: KTT G20 Merupakan Kebangkitan Pariwisata di Bali

16 November 2022, 18:05 WIB
Wirton Seminyak Bali Boutique Hotel /dok.Istimewah/

VOX TIMOR - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang berlangsung di Nusa Dua Bali tidak hanya memberikan kepercayaan dunia untuk Indonesia.

Selain itu, ajang tersebut juga memberikan kepercayaan kepada wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Pulau dewata.

Menurut Manager Wirton Seminyak Boutique Hotel pelaksanaan KTT G-20 membawa aura positif untuk kebangkitan pariwisata di Bali.

Baca Juga: Rusia Buka Suara soal Rudal Hantam atau Nyasar ke Polandia

 "Dalam KTT G-20 yang berlangsung di Bali, merupakan kebangkitan pariwisata di Bali. Hal tersebut selepas Dunia dilanda Covid-19," kata Paul Ati, selaku Manager Wirton Seminyak Boutique Hotel yang ditemui Voxtimor, Rabu 16 November 2022 di lobi Hotel.

Diakui Manager Hotel Wirton Seminyak Boutique, kunjungan atau hunian pada Hotelnya, meningkat 50 persen dari bulan sebelumnya.

"Ya benar, menjelang KTT G-20 di Bali. Hunian Hotel kami mengalami peningkatan dari Bulan sebelumnya," ungkap, Manager Hotel Wirton Seminyak Boutique yang merupakan putra asal Kabupaten Malaka itu.

Baca Juga: Masih Ingat Nama Susi Rara? Ini Alasannya Mundur dari Kaboax

Kebangkitan Kembali Pariwisata Bali

Para pemimpin dunia dan pejabat tinggi lainnya sedang berada di Bali untuk menghadiri KTT G20.

Perhelatan ini disambut baik terutama karena mengarah pada kebangkitan sektor pariwisata yang vital di pulau itu.

Pariwisata adalah sumber pendapatan utama di pulau berpenduduk lebih dari 4 juta orang itu, yang mayoritas beragama Hindu, di Negara kepulauan yang mayoritas Muslim.

Baca Juga: Gedung Walikota Bandung Terbakar, Api Terlihat Sangat Besar!

Pandemi menghantam Bali lebih keras daripada kebanyakan tempat di Indonesia. Sebelum pandemi, 6,2 juta orang asing tiba di Bali setiap tahun.

Pariwisata yang semarak memudar setelah kasus pertama COVID-19 ditemukan di Indonesia pada Maret 2020, dengan restoran dan resor tutup dan banyak pekerja yang kembali ke Desa untuk bertahan hidup.

Menurut data pemerintah, kedatangan turis asing turun menjadi hanya 1 juta pada tahun 2020, sebagian besar dalam beberapa bulan pertama tahun itu, dan kemudian menjadi beberapa lusin pada tahun 2021.

Lebih dari 92.000 orang yang bekerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan rata-rata tingkat hunian hotel di Bali turun di bawah 20 persen.

Baca Juga: Masih Ingat Nama Susi Rara? Ini Alasannya Mundur dari Kaboax

Ekonomi pulau itu berkontraksi 9,3 persen pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya dan sekali lagi berkontraksi hampir 2,5 persen pada tahun 2021.

Setelah ditutup untuk semua pengunjung pada awal pandemi, Bali dibuka kembali untuk turis domestik pada pertengahan 2020.

Kebijakan itu sedikit membantu, tetapi kemudian lonjakan kasus pada Juli 2021 kembali mengosongkan pantai dan jalan-jalan yang biasanya ramai pengunjung di pulau itu.

Namun, semuanya terlihat jauh lebih baik sekarang. Toko-toko dan restoran di tempat-tempat seperti Nusa Dua, area resor tempat berlangsungnya pertemuan G-20, dan di kota-kota lain seperti Sanur dan Kuta telah dibuka kembali, meskipun bisnisnya lambat dan banyak bisnis dan hotel masih tutup atau telah mengurangi operasinya.

Baca Juga: Gedung Walikota Bandung Terbakar, Api Terlihat Sangat Besar!

Pembukaan kembali Bandara Internasional Ngurah Rai untuk penerbangan internasional dan sekarang ribuan orang yang datang untuk menghadiri KTT G-20 dan acara-acara terkait lainnya telah meningkatkan harapan akan maraknya kembali sektor pariwisata di Pulau Bali.

Memang, pemulihan kemungkinan akan memakan waktu, tetapi dengan meredanya COVID-19, jumlah turis ke Bali diharapkan akan meningkat pesat. Lebih dari 1,5 juta turis asing telah mengunjungi pulau itu hingga Oktober tahun ini.***

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Seldy Berek

Tags

Terkini

Terpopuler