Gubernur NTT Sebut Dengan menanam Jagung Dapat Menyelamatkan Indonesia dari Impor Jagung

- 19 April 2022, 08:37 WIB
Gubernur NTT bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur
Gubernur NTT bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur /Bojes seran/

VOX TIMOR - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat menggelar kunjungan kerja di desa Compang Ndejing Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai timur Flores NTT pada, Sabtu, 16 April 2022.

Di hari kunker tersebut Gubernur didampingi kepala Dinas Provinsi dan Direktur Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT dan jajarannya serta Bupati Manggarai timur, Agas Andreas bersama rombongannya selepas kunjungan di sejumlah UKM pengerajin sopi Kobok di Wae Rana.

Program TJPS tampaknya berhasil diaplikasikan di desa Compang Ndejing. Hal itu dilihat dari perolehan hasil panen yang melimpah bagi para petani yang tergabung dalam kelompok binaan Bank NTT sebagai mitra pemerintah.

Setelah panen secara simbolis, Gubernur menggelar pengguntingan pita yang bertanda pelepasan kendaraan pengangkut jagung biji yang akan di eksport ke pulau Jawa.

Terkait potensi pertanian yang sangat menjanjikan, dalam sambutan kunjungan kerja siang itu, Gubernur mengatakan program pemerintah provinsi NTT ada banyak, termasuk salah satunya adalah tanam jagung panen sapi. Lebih dalam Gubernur kader Partai Nasdem itu menjelaskan bahwa limbah pertanian tidak pernah digunakan untuk pakan ternak, hal itulah yang membuat ternak stunting.

"Kedepannya, limbah pertanian seperti batang jagung, dapat digunakan untuk pakan ternak, kedepannya melalui dinas perindustrian, kedepannya kita siapkan mesin pengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak," tukasnya.

Karena itu, kata dia, setiap kunjungan kerja akan terus mendukung. Tidak ada kata lahan tidur. "Kalau ada lahan tidur, berarti orangnya tidur," tuturnya.

Ia mengatakan, dengan kita menanam jagung, kita telah menyelamatkan Indonesia dari import jagung. Lah itu menurutnya, hingga saat ini Indonesia masih terjadi import jagung dari luar. Selain itu, kita juga telah mengimport pakan ternak. Sehingga dengan menanam jagung, kita akan menjadi penyedia pakan ternak.

"Selama ini, NTT membeli pakan ternak dari Surabaya, dan setiap tahun itu terjadi sekitar satu triliun rupiah. Kira tidak boleh membeli lagi keluar, tetapi kita siap untuk memproduksi pakan ternak, uang tidak boleh keluar lagi," tegasnya.

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah