Keluarga Marcos Manipulasi Sejarah Lewat Film, Disoroti Gereja Katolik di Filipina

- 6 Agustus 2022, 21:42 WIB
Poster film Maid in Malacanang
Poster film Maid in Malacanang /Tangkapan Layar/

Cory Aquino dilantik sebagai presiden pada 25 Februari 1986, pada hari ketika penjarah menyerbu Istana Malacanang setelah Ferdinand dan Imelda Marcos, serta anak-anak mereka, melarikan diri ke Pangkalan AU Filipina.

Keesokan hari, Keluarga Marcos diterbangkan ke Hawaii. Tiga tahun kemudian Marcos Sr meninggal dunia di tempat pengasingannya.

Baca Juga: Ahok Membangun Bangun, Anies Kerjaannya Cuma Mengubah Namanya

Gereja Katolik memainkan peran penting dalam pemberontakan bersejarah itu, ketika Kardinal Jaime Sin yang saat itu menjabat Uskup Agung Manila mengimbau rakyat Filipina mendekat ke markas militer nasional untuk melindungi pejabat senior yang menarik dukungan terhadap Marcos Sr. Imbauan lewat radio itu membantu penggulingan Marcos Sr.

Sisi Kemanusiaan Keluarga Marcos

Film, yang diputar di sejumlah bioskop lokal sepanjang Rabu lalu, memperkuat narasi online, yang menggambarkan era Ferdinand Marcos Sr sebagai zaman keemasan Filipina, bukan babak tergelap dalam sejarah negeri itu.

Yap, sutradara berkebangsaan Filipina, mengatakan kepada BenarNews bahwa dia meluncurkan film biografi itu kepada Keluarga Marcos awal tahun ini, ketika Ferdinand Bongbong Marcos Jr berkampanye untuk menjadi presiden.

Proyek itu berjalan sepenuhnya dan rampung setelah Bongbong Marcos Jr menang mutlak dalam pemilihan presiden.

Baca Juga: Renungan Katolik Sabtu, 06 Agustus 2022: Pekan Biasa XVIII, Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya

Banyak kritikus Dinasi Marcos mengatakan kemenangannya berkat manipulasi sejarah secara masif terhadap kebrutalan Ferdinand Marcos Sr.

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x