Beda Sikap Jokowi dan PDI Perjuangan Soal Piala Dunia U-20

30 Maret 2023, 09:58 WIB
Potret Megawati Soekarno Putri dan Presiden Jokowi. /Antara/Andika Wahyu dan YouTube/Sekretariat Presiden

OKENarasi.com - Posisi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 akhirnya gagal.

Setelah perjuangan empat tahun menjadi tuan rumah, Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia setelah FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia.

Penolakan terhadap timnas Israel membuat kerja keras menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 menjadi sia-sia.

Baca Juga: Indonesia Harus Menerima Keputusan FIFA dan Menanti Sanksi FIFA

Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah ditengarai akibat penolakan Gubernur Bali yang juga kader PDI Perjuangan I Wayan Koster terhadap kehadiran Israel dalam Piala Dunia U-20.

Sinyal kegagalan Indonesia sebagai tuan rumah tampak ketika FIFA membatalkan undian atau drawing grup Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar di Bali pada 31 Maret mendatang.

Sikap FIFA tersebut ditengarai akibat penolakan Gubernur Bali yang juga kader PDI Perjuangan I Wayan Koster terhadap kehadiran Israel dalam Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Erick Thohir Akan Melobi FIFA

Selain Koster penolakan terhadap kehadiran Israel juga disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta.

Mereka beralasan penolakan terhadap kehadiran Israel sebagai bentuk solidaritas dan dukungan untuk kemerdekaan Palestina yang masih dijajah Israel.

"Kami menolak karena Israel melakukan gangguan atau penjajahan terhadap Palestina," kata I Wayan Koster di Karangasem, Jumat 24 Maret 2023. 

Jokowi: Jangan Campuradukan Politik dengan Olahraga

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbeda pandangan dengan PDI Perjuangan soal keikutsertaan Israel sebagai negara peserta Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Erick Thohir Akan Melobi FIFA

Jokowi menilai kehadiran Israel tidak akan mempengaruhi dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Alasannya karena:

1. Sudah Kerja Keras Panjang

Untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia telah bekerja keras melalui proses biding atau seleksi panjang dengan menyingkirkan kandidat lain yakni Brasil dan Peru.

2. Belum Tahu Israel Menjadi Peserta

Ketika Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019 lalu belum diketahui siapa saja negara peserta yang akan berlaga karena masih dalam tahap prakualifikasi.

Baca Juga: Ganjar Menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20

"Dan kepastian Timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U-20 baru kita ketahui pada bulan Juli 2022," kata Jokowi dalam pernyataan resmi di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 28 Maret 2023.

3. Momen Kehormatan bagi Bangsa Indonesia

Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia.

"Karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 penyelenggaraan olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia," ujar Jokowi.

4. Tidak Mengubah Dukungan Indonesia terhadap Kemerdekaan Palestina

Jokowi menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsitensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.

Baca Juga: Pentingnya Akreditasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMAN 1 Poco Ranaka

"Karena dukungan kita kepada Palestina selalu pokok dan kuat," ujar Jokowi.

5. Jangan Campur Adukan Olahraga dengan Politik

Jokowi menekankan dirinya sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya.

"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik," katanya.

Jokowi mengatakan saat ini FIFA  telah mengetahui adanya penolakan penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel di piala dunia u-20. Namun pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik.

Baca Juga: Ganjar Menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20

"Untuk itu saya telah mengutus ketua umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik mencari solusi yang terbaik," kata Jokowi.

Antara Jokowi dan Megawati

Peneliti Sepakbola dan Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali menilai sikap PDI Perjuangan menolak keikutsertaan Israel yang berujung kegagalan drawing group Piala Dunia U-20 didasari kepentingan politik para elit partai. 

“Menyangkut 2024 itu pasti. Ini kan semua lagi pemanasan (untuk 2024). Makanya saya bilang, ini kebablasan,” kata Akmal.

Akmal menilai surat penolakan I Wayan Koster melarang Israel bertanding di Bali tak masuk akal. Sebab, sikap tersebut berarti tak hanya dapat menggagalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tetapi juga turnamen olahraga lainnya seperti World Beach Games pada Agustus mendatang.

Baca Juga: CPNS 2023: Siap-siap Penerimaan CPNS 2023 Dibuka, Catat Jumlah Rincian Gaji dan Tunjangannya

Apalagi, Piala Dunia U-20 bukan ajang pertama kali bagi Timnas Israel bertanding di Indonesia selama kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Kalo mau bicara ini ya kemarin-kemarin harusnya. Di Inter-parlimentary union misalnya, bukan sekarang,” ujar Akmal.

Akmal mengakui penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tak bisa lepas dari aspek politik karena aktor-aktor yang terlibat juga kepentingan politik.

Misalnya, Akmal menilai kesuksesan acara tersebut akan mendatangkan berita positif bagi Jokowi selaku kepala pemerintahan dan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. 

Baca Juga: Pentingnya Akreditasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMAN 1 Poco Ranaka

Sebaliknya, kegagalan ataupun pembatalan terselenggaranya Piala Dunia U-20 di Indonesia akan menjatuhkan citra pemerintah dan Ketua PSSI di mata pencinta sepakbola Indonesia dan dunia.

“Tetapi yang jelas, ini kalau Piala Dunia batal, Ganjar akan jatuh citranya. Tapi kalau bisa berjalan, yang naik Erick Tohir sebagai ketum PSSI. Ini blunder PDI Perjuangan,” tutur Akmal.

Akmal menyatakan banyaknya kader PDI Perjuangan menolak kedatangan Israel janggal karena mereka notabene partai pendukung pemerintah. 

Dengan kata lain, kegagalan Piala Dunia U-20 2023 hanya akan mencoreng nama Presiden Jokowi yang juga merupakan Kader PDI Perjuangan.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Jangan Campuradukan Politik dengan Olahraga

“Ormas besar aja Muhammadiyyah, NU, nggak berkutik. Ini malah yang muncul PDI Perjuangan, partai pemerintah loh. Berarti kan ada apa-apa antara Jokowi sama Megawati. Kalau diterjemahkan ke sana kan bisa. Antara Jokowi sama Megawati,” ujar Akmal.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 
Editor: Oktavianus Seldy Berek

Tags

Terkini

Terpopuler