Lumpuh dan Buta Sejak Usia 36 Tahun, Wilem Warga Bea Kondo Butuh Uluran Tangan

- 5 Juli 2022, 16:14 WIB
Wihelmus Dula Warga asal Desa Bea Kondo,Kecamatan Satarmese Barat,Kabupaten Manggarai yang mengalami lumpuh dan buta sejak usia 36 tahun
Wihelmus Dula Warga asal Desa Bea Kondo,Kecamatan Satarmese Barat,Kabupaten Manggarai yang mengalami lumpuh dan buta sejak usia 36 tahun /Bojes seran/

VOX TIMOR - Namanya Wihelmus Dula (45), warga asal Desa Bea Kondo, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, NTT, kini harus berjuang hidup melawan penyakit lumpuh dan buta yang dideritanya.

Wihelmus mengalami lumpuh dan buta sejak berusia 36 tahun. Di usianya yang beranjak 45 tahun itu hanya menghabiskan waktu terbaring di kasur.

Berbagai upaya kesembuhan telah dilakukan oleh keluarganya. Mulai dari dirawat di rumah sakit, bahkan mencoba pengobatan alternatif agar penyakit Wilem bisa teratasi.

Baca Juga: Lumpuh dan Buta Sejak Usia 36 Tahun, Wilem Warga Bea Kondo Butuh Uluran Tangan

Jika harus dirawat dengan maksimal, maka masalah biayalah menjadi kendalanya.

Kalau untuk dirawat dirumah sakit biaya terbatas, keluarganya hanya berprofesi sebagai seorang petani," ujar sang kaka, pada Selasa, 5 Juli 2022.

Terkadang Misel sering kali meneteskan air matanya tiap saat melihat kondisi adiknya itu. Ia kadang merasa tak tega kala harus melihat penderitaan sang adik yang hanya terbaring lemah.

Ingin rasanya sakit yang diderita sang adik dapat bisa disembuhkan. Namun semua itu terhambat karena permasalahan biaya.

Baca Juga: Kick Off Liga 1 2022-2023 Akan Dimulai 23 Juli, Begini Komentar PSSI dan PT LIB

"Hanya bisa nangis ketika melihat penderitaan yang dialami sang adik," ungkapnya sedih.

Permasalahan faktor ekonomilah yang membuat penyebuhan Wilem sering terhambat. Dengan penghasilan keluarganya yang tak menentu sebagai petani, tidak memungkinkan mampu membawa  untuk berobat dan mendapatkan perawatan yang semestinya.

Dikatakannya, pihak keluarga pernah mengajukan proposal pengadaan kursi roda ke Dinas Sosial Kabupaten Manggarai, namun permintaan keluarga misel diabaikan.

Baca Juga: Guru Honorer Jadi Prioritas, Formasi CPNS 2022 Untuk Daerah Sebanyak 758 Ribu 

Mengetahui hal tersebut Kapolres Manggarai Timur melalui Kasi Dokes Polres Manggarai Timur Bripka Heribertus Tena berharap pihak pemerintah desa hingga kabupaten dapat membantu wilem untuk pengobatan dan pengadaan kursi roda.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x