Apel Siaga Cuaca Ekstrim, Gubernur NTT Sebut Hindari Kolaborasi Cangkang

- 20 Februari 2022, 08:40 WIB
Upacara Apel Siaga Cuaca Ekstrem di Lapangan Polda Kupang, Jumat 18 Februari 2022.
Upacara Apel Siaga Cuaca Ekstrem di Lapangan Polda Kupang, Jumat 18 Februari 2022. /Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT/

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kajari Belu Dimutasi Ke Tomohon di Sulawesi Utara

Gubernur mengingatkan, Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk wilayah yang rawan bencana. Data menunjukkan sejak tahun 1982 sampai dengan 2021 telah terjadi 811 kejadian bencana di NTT.

“Jika dipilah berdasarkan faktor penyebab, 16% atau 131 kejadian bencana non alam dan 84% atau 680 kejadian bencana alam. Sementara itu jika dilihat lebih jauh, terdapat 95% atau 643 bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan dan kebakaran. Sisanya 5% atau 37 kejadian bencana non hidrometeorologis seperti gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami,” jelas Gubernur dalam sambutannya.

Baca Juga: Belum Dapat WA Isoman? Hubungi Kemenkes di WhatsApp 081110500567 untuk Akses Telemedisin dan Obat Gratis

Lebih lanjut Gubernur mengungkapkan pada tahun 2022 telah terjadi 34 kejadian bencana yang terdiri dari angin kencang 4 kejadian, angin puting beliung 1 kejadian, banjir 7 kejadian, banjir bandang 2 kejadian, banjir dan longsor 5 kejadian, kebakaran rumah 2 kejadian, dan tanah longsor 13 kejadian. Akibatnya 2 korban jiwa meninggal, 65 rumah dan 2 fasilitas umum mengalami kerusakan serta kerugian material lainnya.

“Bencana Siklon Tropis Seroja bulan April tahun 2021 telah memberikan kita banyak pelajaran berharga. Kita mesti berbenah dan menguatkan kordinasi dan kolaborasi di dalam upaya penanggulangan bencana di NTT,” kata Gubernur VBL.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Minta Distributor Salurkan Minyak Goreng Secara Cepat Sampai ke Indonesia Timur

Pada akhir sambutannya Gubernur meminta pemerintah Kabupaten/Kota di NTT agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta memantau informasi cuaca dari BMKG serta mengaktifkan posko siaga bencana.

“Pemerintah kabupaten/kota juga harus mampu menetapkan titik evakuasi aman dan memastikan ketersediaan dukungan logistik dalam situasi darurat. Saya minta para bupati/walikota untuk menggerakan warga agar membersihkan pohon yang mudah patah dan rapuh di sekitar rumah, kantor dan dekat fasilitas umum. Termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan,” pungkas Gubernur dalam sambutannya.

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah