Gubernur Viktor Laiskodat Minta PSSI NTT harus Dibangun dengan Paradigma Peradaban Baru

- 8 Februari 2022, 11:05 WIB
Gubernur  NTT Viktor Bungtilu Laikodat bersama pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT periode 2022-2026yang dipimpin Christian Mboeik
Gubernur  NTT Viktor Bungtilu Laikodat bersama pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT periode 2022-2026yang dipimpin Christian Mboeik /Biro Administrasi Pimpinan/

dengan  

VOX TIMOR - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, harus dibangun dengan paradigma baru, karena semua institusi bahkan manusia itu sendiri sedang menuju ke peradaban yang inklusif. 

karena inklusif mengidentifikasikan sebagai manusia maupun institusi yang memiliki sikap terbuka, humanis, toleran, mau menerima orang lain dan bebas dari kekerasan. Maka manusia inklusif pada gilirannya menjadi manusia yang kehadirannya senantiasa berguna bagi manusia yang lain.

Baca Juga: Zodiak Gemini Punya Banyak Energi untuk Menyelesaikan Proyek Kreatif

Demikian pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, di ruang kerja, Senin 7 Februari 2022 saat menerima rombongan pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT periode 2022-2026 yang dipimpin Christian Mboeik.

Ketua Asprov PSSI NTT, Christian Mboeik yang didampingi seluruh pengurus Asprov PSSI NTT melaporkan perihal persiapan dan rencana pelantikan Asprov PSSI NTT yang direncanakan digelar Selasa 8 Februari 2022 di aula El Tari Kupang.

Setelah mendengar seluruh laporan dan kebutuhan yang diperlukan Asprov PSSI NTT, Gubernur VBL menyebutkan, Asprov PSSI NTT harus tampil beda dengan organisasi olahraga yang lain agar kinerja perubahan dan pembaharuan paradigma olahraga sepakbola di Nusa Tenggara Timur sebagai media persemaian paradigma peradaban yang tinggi.

Peradaban tinggi yang dimaksudkan disini agar sepak bola dijadikan media untuk menguji keterampilan sepakbola dengan itu sebagai pantulan dari cara berpikir dan cara berbudaya manusia. Sepak Bola haruslah menampilkan seni bermain bola, karena dengan seni bermain bola para pemain menampilkan kebudayaan bermain bola dengan peradaban yang tinggi.

Baca Juga: Bupati Thomas Ola: Tujuan Akhir Eksplorasi Budaya Lembata adalah Terbentuknya Karakter Anak Bangsa

“Jangan sepak bola sebagai ajang tarung fisik, tarung berkelahi atau tarung permusuhan. Tetapi tanding sepakbola adalah tanding kematangan peradaban para pemain dan pelatihnya. Saya ingin menyaksikan permainan sepak bola dengan kultur dan peradaban yang tinggi karena penampilan bermain bola yang indah dan seni,” ujar Gubernur VBL.

Halaman:

Editor: Bojes Seran

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah