Angka Stunting Tinggi, UPTD Puskesmas Sita Gelar Diskusi Lintas Program dan Sektor

21 Desember 2022, 21:57 WIB
Foto dari kiri ke kanan : Kepala Tata Usaha UPTD Puskesmas Sita, Camat Rana Mese Ibu Maria Anjelina Teme, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur Ibu Pranata Kristiani Agas /bojes seran/

VOX TIMOR - UPTD Puskemas Sita, Kecamatan Rana Mese menggelar Pertemuan Konvergensi Lintas Program dan Sektor Dalam Upaya Percepatan Perbaikan Gizi, Rabu 21 Desember 2022.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Camat Rana Mese dan Pemerintah Desa.

Camat Rana Mese, Maria Anjelina Teme menjelaskan tujuan dari pertemuan yang digelar ingin membangun komitmen bersama dalam peningkatan pelayanan menekan angka Stunting yang tinggi.

"Ini merupakan pertemuan lintas sektor dan lintas program yang perlu dilakukan dalam rangka menekan angka stunting di Kecamatan Rana Mese",kata dia.

Dirinya menghimbau kepada para kepala desa dalam wilayah UPTD Puskesmas Sita untuk membantu menekan angka Stunting di wilayah kerjanya masing-masing. Salah satunya dengan menggiatkan Program Kebun Sehat.

Sementara itu, Pranata Kristiani Agas, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur meminta stakeholder dan tokoh masyarakat untuk bekerjasama untuk menurunkan angka stunting.

"Semua tenaga kesehatan yang ada di semua Pustu/ Poskesdes dalam wilayah UPTD Puskesmas Sita. Untuk tidak hanya diam dan menunggu ditempat, melainkan harus bergerak menuju kesasaran, agar segala pelayanan dapat dinikmati sasaran dalam hal ini Ibu Hamil dan Bayi. Dan tentu saja dengan satu harapan angka Stunting di Kecamatan Rana Mese bisa turun",ucap Ani.


Dirinya juga meminta Pemerintah desa mengajak masyarakat desanya untuk bisa menyisihkan sebagian uang sebagai tabungan untuk persiapan bagi ibu hamil pada saat persalinan.
​Konsep desa siaga.

"Pemerintah desa bertanggung jawab memelihara kesehatan warganya dan tentu saja tetap dibawah bimbingan bidan dan kader desa. Menyiapkan sarana transportasi untuk ibu hamil yang akan bersalin, dalam hal ini Ambulans Desa", ucapnya.

Untuk ​Jamban, Kata Sekretaris Dinas Kesehatan itu, Pemerintah desa diharapkan bisa berinovasi untuk membantu masyarakatnya yang belum memiliki jamban. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, Pemkab Matim saat ini memiliki program Gerakan Seribu Jamban ( GESERJAM ).

"​Pemanfaatan pekarangan rumah. Pemerintah desa berkewajiban mengajak masyarakat desanya untuk lebih proaktif mengolah lahan agar bisa dijadikan lahan produktif dalam hal ini, dimanfaatkan untuk menanam segala macam sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
​By name - By Adress",ucapnya.

Selain itu, ia juga meminta Pemerintah desa harus dipastikan memiliki data Stunting yang lengkap. ​

"Maksimalkan Pengawasan pemerintah desa sangatlah dibutuhkan agar pembagian PMT tepat sasaran dan tepat waktu.
​Merangkul dukun bersalin",katanya.

Pemerintah desa sangatlah perlu memberikan pengetahuan/informasi mengenai dampak buruk apabila terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam penanganan ibu hamil yang akan bersalin, tanpa harus menyepelekan kearifan lokal yang sudah ada selama ini. Berikutnya memberikan Reward, sebagai bentuk penghargaan terhadap kepeduliannya.

Dan dirinya berharap, perlu tingkatkan sinergitas lintas ssektor Juga Pemerintah desa harus juga proaktif mengajak masyarakatnya untuk tidak menganggap sepele hal tersebut. Bahkan bisa memberikan sanksi bagi mereka yang melanggarnya.

Editor: Bojes Seran

Tags

Terkini

Terpopuler