Yuk, Belajar Sejarah dan Fakta Hari Sumpah Pemuda

- 21 Oktober 2022, 12:52 WIB
/

VOX TIMOR - Kawan PRIMA, tanggal 28 Oktober 1928 menjadi hari yang bersejarah bagi perjuangan Indonesia. Di tanggal tersebut para pemuda-pemudi Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, suku dan agama mengikrarkan sebuah janji satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Peristiwa itu kini dikenal dengan Sumpah Pemuda. Janji dalam Sumpah Pemuda inilah yang kemudian membangkitkan semangat rakyat Indonesia, terutama para anak muda untuk merengkuh kemerdekaan Republik Indonesia.

Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah Pemuda dimulai dari Kongres Pemuda I yang berlangsung pada 30 April -2 Mei 1926. Kongres tersebut dihadiri berbagai organisasi kepemudaan dari berbagai daerah seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond serta Pemuda Kaum Theosofi. Kongres ini melahirkan beberapa gagasan, salah satunya pembentukan sebuah badan sentral yang bisa memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda. Namun karena adanya perbedaan pendapat, hasil kongres menjadi tidak tercapai. Dua tahun berselang, sebagian pemuda mencetuskan Kongres Pemuda II yang digelar 27-28 Oktober 1928. Panitia kongres ini berisi orang-orang yang berasal dari latar belakang organisasi pemuda. Diantaranya Soegondo Djojopoespito yang berasal dari Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) terpilih menjadi ketua kongres, RM Joko Marsaid dari Jong Java sebagai wakil ketua, Moh Yamin dari Jong Sumateranen Bond sebagai sekretaris dan Amir Sjafruddin dari Jong Batak Bond sebagai bendahara. 

Kongres Pemuda II digelar dengan tujuan melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia, membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia, serta memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Kongres Pemuda II ini kemudian melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam merumuskan deklarasi tersebut adalah Moh Yamin. Saat kongres berlangsung, dia menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" dalam sebuah kertas. Kertas itu kemudian diberikan kepada Soegondo Djojopoespito sambil berbisik dalam bahasa Belanda “ik heb een elegante formule voor de resolutie” (saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes). Kertas itu berisi “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia”. Selanjutnya Soegondo memberi paraf pada secarik kertas tersebut sebagai tanda ia setuju. Begitu halnya dengan peserta kongres lain juga menyepakati trilogi yang disusun Moh Yamin tersebut. Berlandaskan pada trilogi itu, teks Sumpah Pemuda kemudian disempurnakan menjadi:

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."
"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."


Fakta Sumpah Pemuda

Ada beberapa fakta Sumpah Pemuda yang belum banyak diketahui, diantaranya:

1. Awalnya Tidak Menggunakan Istilah “Sumpah Pemuda”

Halaman:

Editor: Bojes Seran


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x