Network
VOX TIMOR - OTT KPK adalah singkatan dari Operasi Tangkap Tangan yang sering dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.
OTT juga, sering dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kajari). Seperti dilakukan Kajari Kabupaten Bekasi, Ricky Setiawan Anas, melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua oknum auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat pada Rabu 30 Februari 2022 lalu.
Terbaru, Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAKSI) di Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Alfred Baun, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT.
Baca Juga: Terbaru!! Formasi Guru PPPK 2023 Tidak Ada, Daerah Bagaimana?
lfred Baun di-OTT pada Selasa, 14 Februari 202 di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Taubuneno, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), setelah beberapa jam rumahnya digeledah jaksa yang dipimpin Kajari TTU Roberth Jimmy Lambila.
Apa yang dimaksud dengan OTT atau Operasi Tangkap Tangan?
Sebagaimana dilansir laman aclc.kpk.go.id, menurut Pasal 1 butir 19 KUHAP setidaknya tertangkap tangan bisa diartikan tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya.
Atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.
Baca Juga: Proyek Bendungan Temef di NTT Ditargetkan Rampung di Tahun 2023
Unsur-unsur tertangkap tangan sebagaimana Pasal 1 butir 19 KUHAP adalah sebagai berikut:
